Polres Majene Dinilai Lambat Tangani Kasus Pelecehan Seksual

  • Bagikan
PIMPIN. Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian pimpin upacara Sartijab Kasat Reskrim, Selasa 22 November 2022.--Muh Mabrur/Radar Sulbar--

MAJENE , RADARSULBAR.CO.ID –Pelecehan seksual di Kabupaten Majene kian meresahkan, korbannya rata-rata mahasiswa. Hanya saja kepolisian lambat dalam menindak para pelaku.

Hal inilah menjadi sorotan Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Majene, mendesak Polres Majene segera mengungkap kasus tersebut agar masyarakat mendapatkan rasa aman.

Kapolres Majene AKBP Toni Sugadri mengaku akan berusaha maksimal memecahkan kasus tersebut.

Disebutkan, dari empat kasus pelecehan seksual terlapor, telah terungkap tiga kasus. Tersisa satu kasus sementara dalam penyidikan.

“Pengungkapan kasus tersebut sengaja belum kami publikasikan karena demi kepentingan penyidikan. Mungkin terkesan bahwa Polres kurang peduli dalam penanganannya. Percayakan saja kepada kami, Insyaa Allah kami akan lakukan yang terbaik,” tutup Kapolres.

Kata dia, kedepan Polres Majene akan lebih menggencarkan kegiatan patroli pada jam-jam rawan saat malam hari sembari melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kami juga telah membentuk tim satgas untuk patroli di kos-kosan pada malam hari. Patroli gabungan Sabhara dan Lantas yang terus mobile saat malam hingga dini hari,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut Kapolres para pemilik kos-kosan juga telah diimbau, agar memfasilitasi kos-kosannya dengan keamanan. Contohnya pemasangan kamera CCTV, pagar yang kokoh dan jika perlu ada penjaga kos.

“Intinya kami Polres Majene dan jajaran akan berusaha semaksimal mungkin dan kami mohon doa dan dukungan dari adik-adik sekalian dengan tetap menjaga diri serta extra hati-hati dalam menilai fasilitas tempat tinggal,” ungkapnya. (r2/mkb/jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version