Kisah Rustan, Penderita Infeksi Usus Berobat Gratis dengan JKN

  • Bagikan
Rustan menunjukkan kartu kepesertaan JKN Kesehatannya.--IST--

POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Hadirnya program JKN menjadi kenyamanan bagi Rustan (50). Rustan seorang pegawai swasta yang terdaftar secara mandiri dengan membayar iuran kelas 3 beserta istri dan anaknya. Ia merasa program JKN memberinya manfaat yang berarti. Warga asli Dusun Beroangin, Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli ini menjalani pengobatan infeksi usus di Rumah Sakti Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar.

“Bersyukur sekali saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN yang membantu saya menjalani pengobatan secara berkelanjutan. Saya merasa pelayanan yang diberikan juga sangat baik walaupun saya terdaftar pada kelas 3 secara mandiri, tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan,” ungkap Rustan.

Rustan mengatakan sempat tak nyaman dengan kondisinya pada bagian perut. Ia langsung berangkat bergegas memeriksakannya ke Puskesmas Mapilli. Ia sempat kaget dan terkejut lantaran dokter memberikan informasi yang menurutnya masih belum melegakan yaitu asam lambung. Hal itu membuat Ia ragu dan meminta rujukan untuk berobat lanjutan di rumah sakit supaya penyakit yang dialami dapat diperiksa lebih lanjut.

”Waktu itu perut saya merasa tidak enak yang dirasakan beberapa hari, karena tidak kunjung membaik saya bergegas ke Puskesmas untuk periksa. Ternyata saya diberikan diagnosa dokter yakni asam lambung. Saya ingin segera melakukan tindak lanjut untuk mengetahui memang benar sakit asam lambung atau bukan. Jadi saya meminta rujukan untuk diperiksa lebih lanjut pada rumah sakit,”ujarnya.

Rustan mengungkapkan, salah satu faktor yang terpikirkan adalah soal biaya. Ia takut jika biaya pengobatan pada tingkat lanjutan pada rumah sakit tak sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan. Mengingat apabila diagnosa dokter rumah sakit menyampaikan untuk rawat inap ataupun tindakan operasi. Apalagi terdaftar sebagai peserta mandiri kelas 3 yang semakin takut nantinya biaya tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan melainkan lebih banyak kepada peserta JKN.

” Hasil dokter menyarankan saya untuk rawat inap. Ternyata penyakit yang saya alami bukan asam lambung melainkan infeksi usus. Pada saat itu juga dilakukan penanganan untuk konsumsi obat tanpa perlu operasi, dan baru pertama kali menggunakan JKN untuk pengobatan yang saati ini saya derita,”ungkapnya.

Mengetahui penyakit pasti saat ini yang dialami, Rustan merasa lega karena penyakit dapat diketahui secara pasti yang sebelumnya hanya diagnosa asam lambung oleh Puskesmas. Ia sempat berdiskusi dengan anggota keluarganya. Dari hasil itu, keluarga mendukung penuh untuk Rustan lekas sembuh. Sehingga selama enam hari rawat inap, Rustan selalu didampingi keluarga walaupun awalnya sempat terbesit biaya, tetapi keluarganya mengutamakan kesehatan Rustan karena tulang punggung keluarga.

“Setelah seluruh anggota keluarga mendukung dan memberikan saya informasi terkait saudara yang juga pernah memanfaatkan JKN. Saya merasa nyaman ketika rawat inap selama enam hari ini. Saya memanfaatkan JKN sambil berharap semua biaya bisa ditanggung seluruhnya. Selama penanganan, alhamdulillah pengobatan berjalan lancar,” terangnya.

Lebih lanjut, Rustan mengungkapkan kepuasannya setelah menjalani pengobatannya. Apa yang ia takutkan selama ini tak ada satu pun yang terbukti. Ia mengaku jika biaya rawat inapnya sekaligus pengobatan rawat jalan tak ada yang keluar dari kantong pribadi. Rustan bersyukur telah menjadi peserta JKN yang selalu membayar rutin iurannya.

Ia mendukung agar program JKN terus hadir di tengah masyarakat karena program JKN sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Polewali Mandar.

“Saya senang sekali ketika tahu tidak ada biaya yang diminta ketika bertanya pada bagian administrasi RSUD Hajjah Andi Depu. Setelah pemeriksaan di Puskesmas kedepannya saya tidak ragu lagi untuk bayar, karena seluruhnya BPJS Kesehatan menanggung semua biaya pengobatan saya. Pelayanan yang saya terima juga baik dan ramah oleh petugas RSUD Hajjah Andi Depu. Saya berdoa semoga kemudahan ini bisa terus berlanjut kedepannya, dan bisa memberikan manfaat kepada semua masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Polewali Mandar tanpa ada lagi rasa takut akan biaya,” tutupnya. (adv/mkb)

  • Bagikan