MAMUJU, RADARSULBAR — Peringati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tahun, BKKBN Sulbar menggelar jalan santai dan senam bersama di Pantai Anjungan Manakarra Mamuju, Minggu, 30 Juli 2023.
Selain itu, BKKBN Sulbar juga melaksanakan pelayanan KB mobile dan pelayanan kesehatan secara gratis. Tak hanya itu, berbagai macam doorprize hadiah juga diberikan kepada masyarakat dan kader yang hadir.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto mengatakan, kegiatan Harganas ke 30 tahun dilaksanakan semua BKKBN tingkat provinsi di Indonesia. Kegiatan puncak Harganas ke 30 telah dilaksanakan di Banyuasin Sumatera Selatan.
“Kegiatan ini kita laksanakan untuk melakukan edukasi kepada keluarga Indonesia khususnya Sulbar, bahwa kita bisa mengatasi stunting yang sangat tinggi di Sulbar,” ujarnya.
Rezky menambahkan, Harganas ini merupakan hari dimana kita kembali kepada keluarga, memberikan pelukan hangat bagi keluarga. Makanya kami mengundang seluruh masyarakat dan petugas BKKBN Sulbar untuk meramaikan acara ini.
“Setelah covid-19 kita belum pernah melakukan penyegaran, oleh sebab itu dimomen Harganas ini kami mengundang seluruh kader yang ada di enam kabupaten se Sulbar untuk di ajak senam dan jalan santai. Upaya ini kita lakukan untuk memulihkan kembali semangat kader untuk menangani stunting dan pelayanan program Banggakencana di daerah mereka masing-masing,” tambahnya.
Rezky mengaku optimis untuk menurunkan angka stunting di Sulbar. Mengingat komitmen untuk menurunkan angka stunting dari Pj. Gubernur Sulbar dan seluruh OPD terkait, mitra kerja, akademisi, masyarakat, media, pemerintah dan swasta sangat tinggi dan siap membantu.
“Kami ada program KKN tematik untuk mengusung program stunting, dengan pemerintah melalui program BAAS, dan dengan pihak swasta melalui prgram CSR. Jadi dengan adanya program ini, saya optimis angka stunting di Sulbar 2024 bisa turun menjadi 14 persen,” ujarnya.
Rezky mengaku setiap minggu melakukan monitoring capaian stunting melalui satgas stunting di enam kabupaten se Sulbar. Selain itu, juga dilakukan intervensi ketika suatu daerah ada masalah langsung dilakukan rembuk dan gotong royong menangani permasalah yang dihadapi. Ini bukan hanya dilakukan oleh BKKBN, tapi dilakukan semua mitra kerja BKKBN.
“Penurunan stunting sudah pasti ada. Kami memiliki data by name by adress, pendataan keluarga, data Sistem Informasi Keluarga (Siga) dan data Aplikasi siap nikah dan hamil (Elsimil) yang setiap minggu dan setiap bulan kami lakukan monitoring capaian dan intervensi permasalahannya. Jadi Insyaa Allah, kami bisa menurunkan angka stunting,” tambahnya.
Rezky berharap, dengan banyaknya program yang sudah dilakukan BKKBN, Provinsi Sulbar bisa terbebas dari stunting, Sulbar bebas dari kematian ibu, anak dan bayi, Sulbar bebas dari kemiskinan ekstrim yang diakibatkan dari pernikahan anak.
“Selain itu, kita juga berharap kedepan Sulbar bisa lebih maju,” tutupnya. (ian)