MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sulbar melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Sulbar kembali menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan III tahun 2023 di Kantor BLK Sulbar, Jumat, 28 Juli 2023.
Pelatihan ini menggunakan dana APBD Sulbar tahun 2023. Ada empat paket pelatihan yang dilaksanakan, yaitu, pelatihan menjahit pakaian dengan mesin; computer operator assistant; tata rias dan kecantikan; serta teknik pengelasan SMAW 3G. Pesertanya sebanyak 64 orang.
Kepala BLK Sulbar A. Farid Kusno mengatakan, animo masyarakat Sulbar untuk mengikuti pelatihan di BLK Sulbar semakin meningkat dari tahun ketahun. Ini dibuktikan dengan banyaknya pendaftar pada saat BLK Sulbar membuka lowongan untuk pelatihan.
“Kita sangat bersyukur dengan capaian ini. Kami tegaskan bahwa saat ini, BLK Sulbar sudah tidak ada lagi orang dalam yang mempengaruhi kelulusan peserta pelatihan atau sistem titipan. Sekarang era keterbukaan, siapapun asalkan warga Indonesia khususnya Sulbar bisa mengikuti pelatihan sepanjang memenuhi persyaratan. Kesempatan lulusnya sama,” ujar Farid saat menyampaikan sambutan.
Farid menambahkan, saat ini peningkatan kualitas tenaga kerja Sulbar harus terus ditingkatkan. Mengingat, tahun 2024 beberapa kantor kementerian sudah berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur. Tentunya tenaga kerja di Sulbar sangat dibutuhkan untuk menopang perkembangan IKN.
“Untuk menjawab tantangan itu, BLK Sulbar harus terus berinovasi tanpa henti dan akan menambah terus menerus jurusan tahun 2024 sesuai kebutuhan tenaga kerja di IKN,” ujarnya.
Skil tenaga kerja Sulbar saat ini sangat tertinggal jika dibandingkan dengan tenaga kerja yang ada di provinsi lain Indonesia. Oleh sebab itu, BLK Sulbar akan terus memberikan skil yang terbaik untuk tenaga kerja Sulbar melalui pelatihan-pelatihan vokasi dan metode lainnya.
Saat ini proses penerimaan peserta pelatihan sangat diperketat. Kita memprioritaskan orang yang betul-betul ingin mencari ilmu. Tidak bisa lagi ada proses penerimaan berdasarkan kedekatan dengan pelaksana kegiatan. Karena sistem itu sangat merugikan.