RADARSULBAR.CO.ID – CEO Grup Volkswagen Tiongkok Ralf Brandstaetter menyatakan keprihatinan tentang pasar mobil listrik. Dirinya memperingatkan bahwa segmen otomotif ini menunjukkan tanda-tanda ‘terlalu panas’.
Hal ini dia sampaikan saat berbicara di China Automobile Forum 2023 di Shanghai. Dilansir dari InsideEVs, Brandstaetter menyoroti investasi modal yang tinggi dan persaingan yang ketat di sektor ini sebagai potensi ancaman bagi kepentingan konsumen.
“Saat ini, ada lebih dari 120 pembuat mobil di pasar (kendaraan listrik), dan sekitar 150 model baru akan diluncurkan pada tahun 2023. Persaingan pasar yang ketat dan harga baterai yang tinggi membuat mereka menghadapi tekanan ekonomi yang berat. Kesuksesan penjualan jangka pendek sangat membutuhkan investasi modal yang tinggi,” kata Brandstaetter.
Brandstaetter menyoroti meningkatnya jumlah pemain di pasar, dengan lebih dari 120 pembuat mobil saat ini beroperasi di segmen kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Seperti sudah disinggung di atas, dia juga mencatat bahwa sekitar 150 model EV baru diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2023 saja.
Persaingan yang begitu ketat, ditambah dengan harga baterai yang tinggi menurutnya berpotensi menciptakan tekanan ekonomi yang signifikan. Kemudian,hal ini juga memerlukan investasi modal yang besar untuk keberhasilan penjualan jangka pendek.
CEO tersebut menunjukkan bahwa banyak startup EV sedang berjuang secara finansial, menyebabkan beberapa keluar dari pasar atau segera mencari investasi modal baru. Mengingat tantangan ini, Brandstaetter menekankan perlunya konsolidasi dalam industri.
Brandstaetter juga secara khusus mengkritik strategi diskon yang digunakan oleh produsen EV di Tiongkok dengan alasan potensi kerugian bagi kepentingan konsumen. Dia memperingatkan terhadap pemotongan harga yang dalam dan menyoroti konsekuensi potensial, seperti berkurangnya dukungan dan layanan untuk merek pensiunan atau berkurangnya nilai jual kembali bagi konsumen.
“Persaingan yang ketat telah menyebabkan diskon harga yang besar dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini pada akhirnya akan merugikan kepentingan konsumen. Mereka tidak akan lagi bisa mendapatkan layanan dari merek yang sudah pensiun, atau mereka akan melihat potongan harga yang signifikan pada model yang mereka beli,” lanjut Brandstaetter.
Berbeda dengan beberapa pesaing, Brandstaetter menegaskan bahwa Grup Volkswagen akan memprioritaskan profitabilitas daripada mengejar penjualan dan pertumbuhan dengan biaya berapa pun. Dia bersumpah bahwa perusahaan tidak akan terlibat dalam persaingan pasar yang tidak sehat, mati-matian melawan Tesla yang telah sering melakukan penurunan harga untuk mendorong penjualan.
Meskipun mengakui perlambatan penjualan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE), Brandstaetter menegaskan bahwa Grup Volkswagen tetap berkomitmen untuk pasar Tiongkok.
Perusahaan berencana untuk memperkenalkan 17 model ICE baru di Tiongkok pada tahun 2030, sekaligus mempromosikan pengembangan teknologi hybrid dan secara bertahap mentransisikan model bensin ke hybrid plug-in.
Dirinya menegaskan, seiring perkembangan industri, konsolidasi dan strategi pasar yang tertata dengan baik akan sangat penting untuk memastikan kesuksesan jangka panjang pasar mobil listrik. (jpg)