Inspektorat Sulbar: Perlunya Validasi Data Agar Intervensi “Empat + Satu” Tepat Sasaran

  • Bagikan

MAMUJU, RADARSULBAR,CO.ID– Inspektorat Sulbar melakukan rapat koordinasi membahas penanganan permasalahan daerah empat plus satu untuk dua kecamatan, yakni kecamatan Pasangkayu dan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu.

Empat Plus Satu dimaksud adalah masalah utama di daerah yakni Stunting, Kemiskinan, Anak Putus Sekolah, Perkawinan Anak dan Inflasi. Inilah menjadi fokus pemprov Sulbar kedepan.

Rapat turut melibatkan Sekda Pasangkayu dan sejumlah OPD lingkup Pemkab Pasangkayu, hingga aparat pemerintahan dari tingkat kecamatan dan kelurahan/desa di dua kecamatan tersebut.

Rapat tersebut sebagai tindak lanjut dari arahan PJ Gubernur Sulbar, melalui Satgas yang telah dibentul meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar melakukan koordinasi dalam rangka Penanganan Anak Putus Sekolah, Kemiskinan, Stunting, Perkawinan Anak, dan Pengendalian Inflasi. Dalam hal ini Inspektorat Pemprov Sulbar bertanggungjawab untuk dua kecamatan, yakni kecamatan Pasangkayu dan Bambalamotu,

Asisten I Pemprov Sulbar Herdin Ismail, berharap setiap OPD secara rutin melakukan rapat untuk mengecek progres penanganan yang dilakukan.

“Mari kita bersama-sama mengambil peran. Meskipun kecil, tapi kita berbuat untuk kemaslahatan. Yang penting ada kerja-kerja nyata yang bisa kita berikan,” ujar Herdin dalam membuka rapat secara virtual tersebut, Jumat 21 Juli 2023.

Inspektur Pemprov Sulbar M. Natsir menjelelaskan, dari 16 poin arahan Pj Gubernur Sulbar, salah satunya melakukan penanganan empat masalah plus pengendalian inflasi dengan tujuan membahagiakan masyarakat.

Terkait empat permasalahan tersebut, lanjut Natsir mengurai, untuk stunting di Pasangkayu tercatat 2.572 anak di Kecamatan Pasangkayu, 7917 anak di Bambalamotu. Untuk kemiskinan ekstrim 360 keluarga sasaran di Pasangkayu dan 389 keluarga sasaran di Bambalamotu. Anak Tidak Sekolah (ATS) tercatat 956 anak di Pasangkayu dan 714 anak di Bambalomutu. Untuk Perkawinan anak sendiri tercatat nihil di dua kecamatan tersebut.

Melalui data itu, lanjut Natsir, pada minggu IV Juli menarget data awal yang telah ada akan dilakukan validasi. “Pastikan orangnya rill ada,”

Adapun rencana aksi akan dikemas dengan dia program kegiatan, yakni Gebyar Proklamasi pasa minggu III Agustus dengan kegiatan Pemberian perlengkapan sekolah anak putus sekolah menargetkan 100 anak, dan pemberian makanan tambahan dengan pola B2SA.

Kedua, Program Sulbar Bahagia dengan menggelar lomba masakan menu pola B2SA di alun-alun kota pasangkayu. Natsir juga menegaskan agar dalam proses kerja dilakukan lebih cepat, konkrit dan sistematis. (jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version