Dokter Spesialis Urologi: Program JKN Bantu Kelancaran Penanganan Pasien

  • Bagikan
Narasumber : dr. Ananta Cahyo Nugroho, SP. U., M.Ked Klin saat ditemui di RSUD Provinsi Sulbar. --ist--

MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Dokter spesialis Urologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat, Ananta Cahyo Nugroho, mengatakan Program JKN sangar membantu dan berhubungan kuat dengan profesi yang digelutinya.

Dikatakan, hampir 90 persen pasien yang ia tangani dalam pengobatan adalah pasien JKN. Setiap pasien pun merasa terbantu dengan adanya Program JKN, mulai dari pengobatan awal, terapi hingga sembuh bisa terlayani dengan baik.

“Pasien yang kami tangani berjalan lancar, prosedur yang dijalani telah kami lakukan dengan baik, alhamdulillah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Salah satu manfaat yang paling dapat dirasakan masyarakat dalam Program JKN menurut Ananta adalah tidak ada tambahan biaya lagi apabila berobat. Seperti peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) ataupun Pekerja Penerima Upah (PPU) hanya membayar iuran rutin yang tergolong ringan, dan untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah atau Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) maka dapat mengikuti kepesertaannya tanpa adanya iuran lagi.

“Alhamdulillah setelah dilakukan pemeriksaan dan pengobatan, pasien tidak membayar lagi dengan Program JKN,” ceritanya.

Bagi Ananta, Pasien JKN merupakan pelanggannya yang sangat penting. Maka dalam penanganan pasien JKN, ia mengaku selalu menangani dengan cara yang terbaik. Apabila ada kendala pasti diselesaikan dengan baik hingga pasien dan keluarga pasien memahami prosedur apa yang harus dilakukan.

“Setiap mendiagnosis pasien, terutama pasien JKN akan kami jelaskan dengan baik hingga mereka mengetahui prosedur yang harus dilakukan,” lanjutnya.

Tidak lupa Ananta juga memberikan masukan kepada seluruh masyarakat yang menjadi peserta JKN untuk mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang sudah dibuat. Sebab, segala sesuatu jika memang sudah sesuai dengan prosedur maka tidak akan ada ditemukan sejumlah kendala dalam prosesnya.

“Kalau orang bilang katanya ribet lama, ya kalau mau pakai BPJS Kesehatan harus sabar kan itu prosedur administrasi memang harus dipatuhi ketentuannya, toh yang pakai banyak tidak satu atau dua orang saja,” tutur Ananta.

Ananta pun menyampaikan bahwa selama ini ia menangani pasien JKN tidak ada yang dipersulit. Kalau dalam pelayanan administrasi ada pasien atau keluarga pasien yang agak keberatan, menurutnya harus dilakukan edukasi, agar pasien dan keluarga bisa memahami alur dan prosedurnya.

“Sejauh ini, selama saya menangani pasien BPJS Kesehatan tidak pernah dipersulit. Dalam segi pelayanan, pemberian obat, prosedur operasi bahkan sampai terapi rutin kesehatan saya pun masih melayani dengan baik,” tegasnya.

Pada akhir pembicaraan dengan tim Jamkesnews, Ananta mempunyai harapan kepada Program JKN. Ia mengharapkan Program BPJS Kesehatan tetap berjalan dan lebih ditingkatkan lagi dari segi pelayanan.

“Semoga ke depan Program JKN dapat lebih dimantapkan lagi, terutama dari segi pelayanan dengan layanan digital yang selalu dikembangkan oleh BPJS Kesehatan,” tutupnya. (*)

  • Bagikan