MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID –Kantor Perwakilan Bank Indonesia memiliki keterbatasan dalam menjangkau setiap wilayah dalam rangka pengedaran uang rupiah.
Karenanya Kepala KPw BI Sulbar Gunawan Purbowo mengatakan, pihaknya menggandeng TNI AL, menjangkau wilayah Terdepan, Terpencil dan Terluar (3T) seperti di Kepulauan Bala-balakang.
Begitupun pada pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat oleh Sekprov Sulbar Muhammad Idris bersama Kepala BI Sulbar Gunawan Purbowo dan Danlanal Mamuju Lekol Laut (P) Moch Reza Achwandi, di Dermaga Lanal Mamuju, Selasa 11 Juli 2023.
“Kondisi geografis NKRI yang terdiri dari ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur mempengaruhi jangkauan kami untuk menyediakan uang kepada masyarakat khususnya di wilayah 3T, masih banyak daerah yang sulit dijangkau dalam pengedaran rupiah,” ungkapnya.
Disebutkan, ekspedisi rupiah berdaulat 2023 akan melakukan kegiatan kas keliling dari tanggal 11 hingga 14 Juli 2023 dengan menyasar pulau Ambo, Salisingan, Sabakatang, Saboyang, menggunakan KRI terapan 648
“Ini pemilihan pulau-pulau tersebut berdasarkan dari hasil ekspedisi tahun lalu yang hanya dua Kemudian kami menilai perlu ditingkatkan hingga pada tahun ini menjadi 4 pulau yang akan kami layani,” ungkapnya.
Danlanal Mamuju Letkol Laut (P) Moch Reza Achwandi mengatakan, kerja sama antara BI dan TNI Al dimulai sejak akhir 2021 diawali epkpedisi berdaulat pertama pada 2022.
“Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah terdepan terluar dan terpencil atau 3t untuk mendapatkan uang Rupiah yang layak edar dan layak tukar dengan menggunakan moda transportasi Armada kapal perang Republik Indonesia,” ujar Danlanal.
Dijelaskan, kegiatan ekspedisi juga dilaksanakan untuk melakukan edukasi masyarakat mengenai gerakan cinta bangga dan paham rupiah (CBP) dan merupakan wujud nyata bela negara yang melibatkan seluruh pegawai Bank Indonesia dari berbagai wilayah di Indonesia
“Dengan ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan memenuhi kriteria layak edar serta layak tukar maka hal tersebut dapat dipastikan mendukung kelancaran aktivitas perekonomian serta memperkuat koordinasi dan hubungan antar kementerian dan kelembagaan untuk memastikan uang rupiah tersebut beredar dengan kualitas yang baik dan terjaga di seluruh NKRI,” tutup Danlanal. (*)