JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Para ahli keamanan siber dari Kaspersky baru-baru ini mengungkapkan cara para phisher kripto mencuri aset kripto dari para korban yang tidak curiga.
Meskipun jumlah kasus phishing terkait kripto di Asia Tenggara mengalami penurunan pada tahun 2022, namun penipuan semacam ini masih terus berlanjut di beberapa negara.
Menurut data terbaru dari Kaspersky, dari total 164.330 deteksi phishing kripto pada tahun 2021, jumlahnya menurun menjadi 147.649 pada tahun lalu. Namun, penurunan tersebut hanya terjadi di Singapura (-74 persen), Thailand (-51 persen), dan Vietnam (-15 persen).
Di Filipina, Indonesia, dan Malaysia, terjadi peningkatan kasus penipuan yang bertujuan mencuri uang dari pemilik dompet kripto.
Jumlah deteksi phishing di Filipina naik dari 9.164 pada tahun 2021 menjadi 24.737 pada tahun 2022, di Indonesia naik dari 19.584 menjadi 24.642, dan di Malaysia naik dari 16.071 menjadi 16.767.
“Penjahat siber tidak akan berhenti ketika berbicara pencurian aset kripto. Alasan utamanya adalah ‘tren’. Kami melihat semakin banyak pengadopsi, terutama di Asia Tenggara. Faktanya, wilayah ini bertanggung jawab atas 14 persen transaksi kripto secara global dan diperkirakan akan terus menjadi yang terdepan dalam adopsi kripto massal,” kata Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky Adrian Hia dalam keterangan yang diterima, Selasa.
Para phisher kripto menggunakan berbagai taktik untuk menarik perhatian korban yang tidak curiga. Salah satu taktik yang sering digunakan adalah dengan mengirimkan email yang menawarkan hadiah kripto gratis.
Email tersebut mengarahkan korban ke situs web palsu yang meminta mereka memasukkan frase seed atau kata rahasia untuk mendapatkan aset kripto yang didambakan. Namun, pada kenyataannya, situs web tersebut hanya bertujuan untuk mencuri frase seed korban dan mendapatkan akses ke dompet kripto mereka.
Kaspersky menganjurkan agar para pengguna aset kripto melindungi frase seed mereka dengan sangat hati-hati. Frase seed merupakan kunci untuk mengakses dompet kripto, dan jika jatuh ke tangan penjahat siber, dapat menyebabkan kehilangan seluruh aset kripto.
Mereka juga menyarankan agar tidak mengklik tautan dari email yang menawarkan hadiah atau permintaan informasi sensitif, serta menggunakan solusi keamanan yang dapat melindungi pengguna dari situs web phishing. (ant)