KPK Tegaskan Tak Berikan Keistimewaan Terkait Pemeriksaan Mentan Syahrul Yasin Limpo

  • Bagikan
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai dimintai keterangan di Gedung KPK. KPK memastikan tidak memberikan keistimewaan dalam pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak memberikan keistimewaan dalam pemeriksaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Sebab, Syahrul Yasin Limpo menjalani pemeriksaan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi atau Gedung KPK Lama di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (19/6).

Kedatangan Syahrul Yasin Limpo juga tidak diketahui awak media. Karena lembaga antirasuah pada umumnya selalu melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka di Gedung Merah Putih KPK.

“Itu sama sekali tidak ada pengecualian atau tidak ada dianakemaskan, jadi rekan-rekan mesti paham bahwa kantor KPK ini dua-duanya mau C1 atau K4 itu kantor KPK,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/6).

Asep mengakui pihaknya pada umumnya melakukan pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. Namun, pada hari ini lembaga antirasuah banyak melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka.

“Di dua tempat ini juga ada tempat pemeriksaan. Memang pemeriksaan pertama itu ada di K4, tapi kalau riksanya penuh nah kita akan pindahkan ke lantai di C1,” ucap Asep.

Menurut Asep, Syahrul Yasin Limpo memang meminta penjadwalan pemeriksaan pada Selasa (27/6) mendatang. Namun, politikus Partai NasDem itu bersedia hadir menjalani pemeriksaan pada hari ini, Senin (1/6).

“Kalau misalkan kemarin saudara SYL itu mintanya tanggal 27, kemudian kita panggil hari ini tanggal 19 sebetulnya kita juga masih berpikir akan hadir atau tidak. Sehingga pada saat yang bersangkutan konfirmasi hadir untuk pemeriksaan di gedung K4 ini sudah terseting pemeriksaan lain, kemudian pemeriksaan SYL dilaksanakan di C1, dua-duanya bergerak di gedung KPK,” tegas Asep.

Mentan Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengakui sempat mangkir dua kali panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan ini disampaikan Syahrul usai dimintai keterangan oleh tim penyelidik KPK, Senin (19/6).

Syahrul mengklaim tidak bisa hadir karena harus mengikuti kegiatan lain. Jabatannya sebagai menteri sehingga harus mengatur waktu untuk bisa memenuhi panggilan pemeriksaan KPK.

“Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK, yang selama ini dua kali sebelumnya dipanggil, saya dalam kegiatan yang terkait kegiatan negara, kelompok kerja dan Penas (Pekan Nasional). Yang terakhir saya harus ke India dalam forum G-20, dan banyak pertemuan yang harus saya lakukan atas nama negara,” ucap Syahrul di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin (19/6).

Syahrul sedianya dimintai keterangan pada Jumat (16/6). Namun, saat itu, Syahrul mengaku harus ke India untuk menghadiri pertemuan para menteri pertanian G-20. Dalam suratnya kepada KPK, Syahrul menyebut setelah dari India berangkat ke Tiongkok dan Korea Selatan. Karena itu, Syahrul meminta KPK menjadwalkan ulang pemeriksaannya pada 27 Juni 2023. Namun, KPK menjadwalkan ulang permintaan keterangan Syahrul pada hari ini, Senin (19/6).

“Walaupun permintaan saya sampai tanggal 27 Juni, karena berbagai kegiatan yang di Kores Selatan sudah bisa kita selesaikan di G-20 di India itu, hari ini saya memenuhi panggilan itu secara baik,” ucap Syahrul.

Meski demikian, politikus Partai NasDem ini enggan mengungkap materi yang didalami tim penyelidik KPK dalam permainan keterangan hari ini. Ia memastikan akan kooperatif dalam penyelidikan dugaan korupsi di Kementan.

“Saya kira apa yang dilakukan KPK sudah sesuai dengan SOP, sesuai dengan prosedur, dan saya sudah menyelesaikan semuanya itu dengan apa yang bisa saya jawab,” pungkas Syahrul. (jpg)

  • Bagikan

Exit mobile version