Dibeli Seharga Rp 107,5 Juta, Mbah Citro, Sapi Kurban Jokowi di Sulbar

  • Bagikan
MBAH CITRO. Adrian Hendri Prayoga alias Mas Epi bersama sapi Mbah Citro yang dibeli Presiden Jokowi yang akan dikurbankan saat Idul Adha di Masjid Raya Mambi Kabupaten Mamasa.

PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) kembali berkurban sejumlah sapi dengan ukuran superbesar pada Idul Adha 1444 hijriah di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya, sapi jenis Simental seberat 1,25 ton yang diberi nama Mbah Citro merupakan milik dari Adrian Hendri Prayoga alias Mas Epi warga Sugiwaras Kecamatan Wonomulyo Polman.

LAPORAN: AMRI MAKKARUBA
WONOMULYO POLEWALI MANDAR

Mas Epi tak pernah menduga. Sapi yang ia rawat bisa dibeli untuk kurban orang nomor satu di Indonesia. Kepada wartawan, ia menceritakan pengalamannya merawat sapi Mba Citro hingga beratnya mencapai 1,25 ton. Sapi tersebut sudah berusia empat tahun tiga bulan dengan tinggi 168 centimeter (cm) dengan panjang badan tiga meter dan lingkar badan 242 cm.

Mas Epi mengaku sangat bahagia sapinya dibeli Presiden Jokowi untuk kurban tahun ini. Ia mengaku sapi Simental tersebut sengaja dipersiapkan agar masuk nominasi calon sapi kurban Presiden Jokowi.

“Alhamdulillah senang sekali karena memang sudah saya persiapkan dari awal. Saya beli bibit yang bagus lalu dirawat sebaik mungkin supaya bisa dipinang pak Jokowi,” tutur mas Epi bahagia.

Adrian alias Mas Epi mengungkapkan selama ini sapi Mbah Citro mendapat perawatan khusus. Ia memiliki belasan sapi tetapi khusus Mbah Citro mendapat perlakuan istimewa.

”Saya beri pakannya dua kali sehari, mandi dua kali, disuntik vitamin dua kali dalam satu bulan. Saya juga menjaga agar kandangnya selalu bersih dan memperhatikan kesehatannya,” beber Mas Epi.

Ia mengaku dalam sehari memberi pakam sapinya dua kali sehari. Saat pagi hari memberi pakan campuran sebanyak 50 kilogram (kg). Kemudian sore hari sebanyak 85 sampai 90 kg pakan campuran yang diberikan.

Pakan campuran itu terdiri dari kangkung, daun jagung, batang pisang dicampur dengan ampas tahu dan air.

“Selain itu saya juga memperhatikan kesehatannya. Mbah Citro saya mandi dua kali sehari, pagi dan sore, serta diberi vitamin,” ungkapnya.

Mas Epi mengaku awalnya menawarkan sapi miliknya seharga Rp 120 juta rupiah. Setelah proses tawar menawar terjadi dengan staf Sekertaris Presiden, disepakati sapi tersebut terjual seharga Rp 107.500.000.

“Harga awal itu Rp 120 juta, tapi tim dari Kepresidenan melakukan penawaran akhirnya deal di harga Rp 107.500.000,” beber mas Epi yang hobi naik motor trail dan menembak ini.

Mas Epi mengungkapkan penamaan Mbah Citro pada sapi kurban Presiden Jokowi diambil dari nama salah seorang tokoh masyarakat Sugiwaras yang dituakan di daerah tersebut.

“Nama Mbah Citro itu saya ambil dari salah satu orang tua yang kami tuakan dan punya pengaruh besar bagi saya. Dia pemilik lahan di sini, termasuk lahan tempat saya memulai usaha,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar, Muhtar bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Polman Andi Ibrahim Wela dan Kabid Peternakan Distanpan Polman Kaharudin melihat langsung kondisi sapi Mbah Citro, Sabtu 17 Juni.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar Muhtar, Presiden Jokowi membeli seekor sapi berjenis simental di Wonomulyo Polman yang beratnya mencapai 1,25 ton yang diberi nama Mbah Citro.

“Sapi Mbah Citro adalah sapi yang terberat dari sejumlah sapi di Sulbar yang masuk nominasi,” kata Muhtar kepada wartawan, Sabtu 17 Juni.

Sebelumnya, Dinas TPPHP Sulbar mengirim lima sapi calon kurban Presiden Jokowi. Kelima sapi yang menjadi calon sapi kurban Jokowi milik Adrian Henri Prayoga warga Desa Sugiwaras, Wonomulyo Polman jenis simental, kemudian sapi milik Susilo Utomo warga Desa Bumiayu, Wonomulyo Polman jenis Simental, sapi milik Sutrisno warga Desa Campurjo, Wonomulyo jenis Limosin, sapi milik Tukiming warga Desa Pedanda Kabupaten Pasangkayu jenis Angus dan sapi milik Dg. Adang warga Desa Lereng Gunung, Mateng jenis Simental.

Kata Muhtar, proses seleksi calon sapi kurban Presiden Jokowi langsung dilakukan setelah mendapat menyampaikan dari pemerintah pusat melalui Staf Kepresidenan.

“Setelah ada penyampaian dari pusat, kami langsung melakukan proses seleksi. Karena kami sudah punya data dari seluruh kabupaten di Sulbar terkait ternak yang masuk nominasi,” ungkap Muhtar.

Dia mengatakan, sapi yang terpilih telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan ketat dengan pengawasan pihak Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan.

Rencananya sapi Mbah Citro akan disembeli sebagai sapi kurban Presiden RI di Masjid Raya Mambi, Kabupaten Mamasa, tepat pada hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis 29 Juni mendatang.

“Dari sisi kesehatan sudah dijamin, vaksinnya sudah maksimal sudah dua kali dan dikontrol pihak Balai Besar Veteriner Maros. Rencananya di kurban di Masjid Raya Mambi,” tambah Muhtar.

Ia juga mengungkapkan, seluruh pihak terkait termasuk aparat keamanan akan dikerahkan untuk menjaga sapi kurban Jokowi agar tetap sehat hingga hari penyembelihan nanti.

“Karena sekarang sudah dalam posisi milik negara, jadi pihak terkait harus mengamankan baik dari kesehatan maupun kepolisian,” tandasnya.

Sedangkan Kepala Bidang Peternakan Polman, Kaharuddin mengaku berbangga karena sapi asal Polman kembali lagi terpilih menjadi sapi kurban Presiden Jokowi di Sulbar. Ini merupakan yang ketujuh kali secara berturut turut Presiden Jokowi membeli sapi peternak Polman untuk dikurbankan.

“Bapak Presiden sudah tujuh kali beli sapi peternak di Polman untuk dikurbankan. Ini menjadi motovasi bagi peternak kita di Polman untuk membesarkan ternak mereka agar masuk kategori sapi kurban presiden,” tandas Kaharuddin. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version