Berkat TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman, Krisis Air Tinggal Kenangan, Ekonomi jadi Lancar

  • Bagikan
NIKMATI AIR BERSIH. Nurlina (50) warga Dusun Ongko Timur Desa Ongko Kecamatan Campalagian Polman kini bisa menikmati air bersih yang dibangun Satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman.

PAGI itu, suasana sejuk sangat teras di Dusun Ongko Timur Desa Ongko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Ketika matahari mulai memancarkan sinarnya, terlihat seorang wanita paruh baya, Nurlina (50) dengan mengenakan daster lusuh yang membalut tubuhnya. Ia sibuk mengaitkan benang pada sehelai kain yang berada di genggaman kedua tangannya. Nampak wajahnya yang sumringah ketika melihat sekelompok tubuh berbadan tegap dan gagah memasuki kampungnya yang asri. Mereka itu, Satgas TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-116 Kodim 1402 Polman.

LAPORAN: MUH AMRI MAKKARUBA
(POLEWALI MANDAR)

Kedatangan Satgas TMMD ke Dusun Ongko Timur mempunyai misi khusus. Senjata yang dibawa anggota TNI dan Polri yang tergabung Satgas TMMD bukan perlengkapan perang semisal sejata laras pajang atau pistol. Tetapi pasukan ini hanya membawa sekop, cangkul, martil, gergaji hingga gerobak sorong. Ini untuk menjalankan tugas mulia yang telah diprogramkan dalam TMMD ke 116 tahun 2023.

Alat perang yang dibawa tim khusus ini tidaklah digunakan untuk menyerang musuh atau benteng pertahanan lawan, namun demi kemajuan dan mewujudkan cita-cita yang telah lama diidamkan warga berupa air bersih.

Ibu dua orang anak ini mengaku selama belasan tahun kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Warga Dusun Ongko Timur memang memiliki masalah krisis air bersih. Mayoritas warga memperoleh sumber air dari sungai. Jarak rumahnya dengan sungai ratusan meter sehingga setiap hari dirinya memikul air untuk kebutuhan sehari harinya.

Tetapi berkat TMMD masuk ke kampungnya, krisis air bersih pun dapat diatasi. Prajurit TNI dibantu anggota Polri bahu membahu selama dua pekan melakukan pengeboran sumber mata air dan membangun menara tandom untuk menyuplai air ke rumah warga.

Air bersih jadi salah satu kebutuhan hidup sehari-hari warga. Sehingga TMMD ke-116 di Desa Ongko Kecamatan Campalagian Polman memprogramkan manunggal air. Walaupun program ini sasaran tambahan Satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman tetapi sangat berdampak kepada masyarakat.

Warga Dusun Ongko Timur yang selama ini mengandalkan air bersih dari sungai yang jaraknya ratusan meter dari pemukiman. Berkat manunggal air bersih TMMD, krisis air bersih pun di Dusun Ongko Timur teratasi.

Proses pengeboran air bersih sementara dilakukan satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman di Dusun Ongko Timur Desa Ongko, Campalagian. Anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas TMMD dibantu warga bahu membahu melakukan pengeboran ke sumber mata air serta membuat tower penampungan air bersih.

Dansatgas TMMD 116 Kodim Polman, Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi mengatakan manunggal air bersih, ini merupakan program tambahan dari TMMD. Tujuannya untuk membantu kebutuhan masyarakat akan air bersih.

Dandim 1402 Polman ini menambahkan manunggal air merupakan wujud nyata kehadiran TNI-AD di tengah masyarakat sebagai solusi untuk sulitnya memenuhi kebutuhan air bersih.

“TMMD hadir untuk membantu masyarakat yang kesulitan. Termasuk kesulitan mendapatkan air bersih,” Kata Letkol Masni.

Sementara sasaran utama TMMD kata Dandim Polman ini diantaranya pembangunan jembatan sepanjang 14 meter, perintisan jalan sepanjang 1.400 meter lebar empat meter, pembuatan empat buah duicker, rehab rumah warga miskin dan juga sasaran tambahan manunggal air bersih dan MCK.

Warga Dusun Ongko Timur, Usman mengaku bersyukur dengan adanya sarana air bersih yang dibangun TNI melalui TMMD di kampungnya. Selama ini kata dia warga mengambil air dari sungai yang jaraknya ratusan meter dari pemukiman.

”Kalau air sungai banjir warga kesulitan air bersih. Sementara untuk membuat sumur agak sulit karena kondisi daerah kami di berbukit. Alhamdulillah berkat program TMMD kami bisa menikmati air bersih setelah sumur bor dan tower penampungan air selesai dibangun,” tandas bapak tiga anak ini.

Hal sama diungkapkan Kepala Desa Ongko Sahariah mengaku sangat bersyukur atas kehadiran TMMD di desanya.

“Saya bersama masyarakat Desa Ongko merasa sangat bersyukur atas kehadiran TNI Manunggal Membangun Desa. Bukan hanya membangun jalan dan jembatan, namun sarana air bersih dan MCK juga tidak luput dari perhatian satgas TMMD,” tandasnya.

BANTU. Warga Dusun Limboro Desa Ongko Kecamatan Campalagian ikut membantu Satgas TMMD ke-116 mengangkat material untuk membangun dueker di lokasi perintisan jalan.

Perlancar Ekonomi Masyarakat

Suasana mendung menyelimuti Dusun Limboro Desa Ongko Kecamatan Campalagian, Sabtu 20 Mei. Alimuddin (45) salah satu warga Dusun Limboro begitu bersemangat menaikkan batu pondasi ke atas gerombak dorong. Batu itu akan digunakan untuk pembuatan dueker pekerjaan perintisan jalan mengubungkan Dusun Limboro dengan Dusun Rumbia Desa Ongko.

Keringatnya bercucuran dari pipinya membasahi baju kaos loreng pemberian anggota Satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman. Ia begitu cekatan mengangkat batu pondasi keatas sebuah gerobak dorong. Walaupun jalannya agak menanjak tak membuat Sudirman kesulitan membawa batu pondasi ke titik pembangunan dueker perintisan jalan program TMMD di kampunya.

Ia mengaku bersemangat ikut terlibat membantu Satgas TMMD membangun perintisan jalan sepanjang 1.400 meter ditambah empat buah dueker. Alimuddin beralasan ketika perintisan jalan itu selesai, Ia tak lagi berjalan kaki ke kebun kelapanya. Karena kendaraan roda dua sudah bisa sampai ke kebunya.

”Kami sangat bersyukur pak ada program perintisan jalan melalui TMMD. Selama ini kami harus berjalan kaki ke kebun hingga satu kilometer karena tak dapat dilalui kendaraan. Tetapi saat ini sepeda motor sudah sampai di kebun. Ini mempermudah mengakut buah kelapa dari kebun, ini sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur bapak dua anak ini.

Menjadi lokasi pelaksanaan TMMD ke 116, pemerintah dan masyarakat Desa Ongko Kecamatan Campalagian Polman mengapresiasi kehadiran TNI membangun desa mereka.

Bahkan kehadirian Satgas TMMD ke-116 di Desa Ongko mampu membuka keterisolasian antar dusun. Kepala Desa Ongko Saharia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman. Karena dengan dibangunnya perintisan jalan serta jembatan oleh kegiatan TMMD, mampu membuka keterisolasian antar dusun.

“Pekerjaan perintisan jalan sepanjang 1.400 meter dengan lebar empat meter telah selesai maka akses jalan dari Dusun Limboro ke Dusun Rumbia sudah dapat dilalui kendaraan roda dua bahkan roda empat walaupun baru perintisan. Tetapi pasca program TMMD nanti kami akan menjadikan prioritas melalui dana desa nantinya agar jalan tersebut bisa dicor agar lebih mulus,” terang Saharia.

SYUKURAN. Anggota TNI-Polri yang terlibat dalam Satgas TMMD ke-116 Kodim 1402 Polman bergabung dengan masyarakat saat upacara adat Massorong Lopi peresmian jembatan yang dibuat melalui progrm TMMD di Desa Ongko Kecamatan Campalagian Polman Sulbar.

Syukuran Massorong Lopi

Pemandangan tak biasa terlihat di sebuah jembatan yang baru dibangun Satgas TMMD Kodim Polman. Sejak pagi hari, Jumat 2 Juni puluhan warga Desa Ongko memenuhi jembatan dengan panjang 14 meter lebar empat meter. Usut punya usut, saat itu masyarakat tengah menggelar syukuran dengan makan bersama di jembatan baru dibangun oleh TNI bersama Polri.

Sejak dini hari Masriani (35) merupakan istri kepala dusun Limbor Desa Ongko sibuk di dapurnya menyiapkan berbagai makanan tradisonal Mandar untuk kegiatan syukuran Massorong Lopi. Warga Desa Ongko memiliki sebuah ritual unik bernama Massorong Lopi. Ritual ini merupakan salah satu tradisi turun temurun warga yang digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat. Ritual Massorong Lopi yang digelar warga Desa Ongko sebagai wujud syukur masyarakat usai dibangun jembatan melalui program TMMD.

Sebelum ritual dimulai, seluruh warga yang datang berkumpul di bantaran sungai Ongko.

Pelaksanaan ritual ditandai dengan aktivitas melarung sesaji yang telah diberi doa oleh tetua kampung bersama tokoh adat. Sesaji terdiri dari berbagai makanan khas. Ada juga telur, pisang dan kue tradisional yang disiapkan warga setempat.

Sesaji dilarung menggunakan perahu kecil yang ukurannya kurang lebih satu meter. Sesepuh adat kemudian memasukkan sesajian keatas perahu kecil, lalu didorong masuk sungai hingga hanyut sejauh belasan meter. Warga tampak bersuka cita saat mengikuti proses mendorong perahu berisi sesaji yang dilakukan secara berulang kali. Makanan yang telah dilarung lalu ambil lagi kemudian dibagikan kepada seluruh warga untuk dinikmati bersama.

“Ini adalah salah satu kebudayaan dan kebiasaan kita sebagai orang Mandar mengucapkan rasa syukur karena telah selesai pembangunan jembatan TMMD,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Ongko, Basri.

Puncak pelaksanaan ritual diakhiri dengan doa dan makan bersama. Mereka berharap sang pencipta selalu melindungi dan memberikan keselamatan kepada seluruh warga di daerah ini. Pelaksanaan ritual Massorong Lopi yang digelar kali ini sebagai wujud suka cita dan rasa syukur warga atas selesainya pembangunan jembatan di Dusun Limboro menghubungkan Dusun Beru Beru Desa Ongko.

Tercatat, ada sedikitnya 349 jiwa warga di dusun tersebut yang selama ini kesulitan beraktifitas karena ketiadaan jembatan. Warga bahkan kerap terisolir saat musim penghujan, karena sungai meluap hingga tidak dapat diseberangi. Menurut Handi, jembatan merupakan infrastruktur yang sudah sangat lama dinantikan warga setempat. Pembangunan jembatan diakui akan membawa berkah dan kebahagiaan tersendiri bagi warga setempat.

“Selama ini barusan ada jembatan, kami semua warga sangat bahagia dan bersyukur. Jembatan ini sudah sangat lama kami nantikan karena fungsinya dapat meringankan kesulitan warga,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pembangunan jembatan sepanjang 14 meter dengan lebar 4 meter ini, dilakukan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 116 Kodim 1402/Polman. Pembangunan jembatan ini berlangsung selama satu bulan. Adapun konstruksi utama jembatan yang digunakan yaitu besi baja serta kayu ulin sebagai lantainya.

Komandan SSK TMMD ke 116 Kodim 1402 Polman, Kapten Inf Subarkah mengatakan, ritual dan doa bersama merupakan wujud syukur warga atas pembangunan jembatan yang sudah dapat difungsikan.

“Hari ini masyarakat desa Ongko melaksanakan ritual keselamatan, peresmian jembatan yang sudah dapat dilalui. Karena ini adalah menurut warga di sini kegiatan ataupun hal yang sangat sakral, makanya hari ini kita laksanakan ritual khususnya warga Dusun Limboro,” tutur Kapten Inf Subarkah.

“Semoga apa yang telah kami buat di kampung ini dapat memberikan manfaat untuk warga, dan kami berharap kepada warga agar menjaga dan merawat apa yang telah kami buat agar bertahan lama,” pungkas Subarkah.

SERAHKAN. Dansatgas TMMD 116 Kodim 1402 Polman, Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi menyerahkan bantuan pengananan stunting dalam kegiatan bakti sosial pelayanan kesehatan di Desa Ongko Kecamatan Campalagian, Selasa 23 Mei 2023.

Sasar Penanganan Stunting

TMMD ke-116 di Desa Ongko Kecamatan Campalagian Polman tidak hanya menyasar pembangunan fisik. Pemberdayaan masyarakat, khususnya penanganan stunting menjadi perhatian. Satgas TMMD bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dan Dinas Kesehatan Polman mengelar bakti sosial pelayanan kesehatan umum di lokasi TMMD ke-116 di Desa Ongko, Kecamatan Campalagian. Diantaranya penyuluhan stunting, penyuluhan KB Kesehatan, donor darah dan pemeriksaan kesehatan umum.

Dansatgas TMMD 116 Kodim 1402 Polman, Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi menyebut bakti sosial layanan kesehatan umum, donor darah, penyuluhan stunting dan KB dilakukan secara bersamaan.

“Selain melakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat Desa Ongko diadakan juga pemberian bantuan untuk anak stunting bersama Dinas P2KBP3A. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian satgas TMMD terhadap anak stunting. Ini merupakan implementasi dari tujuh perintah harian Kasad. Dimana TNI harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat dan menjadi solusi untuk  mencari penyelesaian,” terang Letkol Masni. 

Kepala DP2KBP3A Polman, Ahmad Kilang mengatakan pihaknya turut andil dalam kegiatan TMMD khusunya kegiatan nonfisik. Pihaknya memberikan sosialisasi penyuluhan KB serta penanganan stunting berupa pembagian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri.

“Kegiatan Non fisik berupa penyuluhan KB dan stunting. Selain itu penyaluran bantuan untuk warga yang memiliki anak status stunting diberikan makanan tambahan dan bahan pokok lainnya,” ujar Ahmad Kilang.
Selain Dinas P2KBP3A juga melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan upaya penurunan stunting, termasuk penikatan gizi.

“Kami kerjasama dengan Dinkes dan Dinas Pertanian dan Pangan memberikan bantuan kepada kelompok wanita tani memanfaatkan pekarangan,” tambahnya.

Selain itu diadakan juga penyuluhan peternakan dan perikanan. Satgas TMMD 116 Kodim 1402 Polman bekerjasama Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Polman untuk memberikan penyuluhan terkait ternak dan perikanan.

“Penyuluhan ini merupakan sasaran program non fisik TMMD 116 Kodim 1402 Polman dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian masyarakat melalui peternakan dan perikanan,” Kata Pjs Pasiter Kodim 1402 Polman Letda Inf Muh Ilham.

Ia menambahkan, sosialisasi ini dirasa sangat tepat mengingat mayoritas warga desa ongko ini berprofesi sebagai peternak kambing sehingga sektor peternakan ini sangat dominan untuk menopang ekonomi.

“Selain perkebunan, mayoritas masyarakat desa ongko punya ternak kambing meskipun skala kecil,” Kata Letda Ilham.

Dalam kegiatan penyuluhan yang dihadirkan oleh TMMD Ini, Selain peternakan juga dilakukan sosialisasi mengenai perikanan untuk menopang gizi masyarakat.

Dampak Positif dari Program TMMD

  1. Pembangunan perintisan jalan yang menghubungkan dua dusun di Desa Ongko Kecamatan Campalagian memberikan banyak manfaat untuk warga, terutama petani. Setela jalan itu jadi, petani dengan mudah mengakses lahan perkebunan dan membawa hasil panen dengan kendaraan bermotor. Hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan bisa meningkatkan perekonomian.
  2. Pembangunan jembatan sangat dirasakan masyarakat, sudah berpuluh puluh tahun mendambakan jembatan baru kali ini terelalisasi berkat TMMD. Dengan adanya jembatan tersebut, kini warga sudah bisa mengakses jalan tanpa harus takut jika air sungai meluap.
  3. Pembangunan RTLH, penerima manfaat merupakan merupakan pasangan lansia, Abdul Rasak dan Asi Munah. Diharapkan dengan bantuan rumah tersebut, pasangan lansia ini bisa menikmati usia senjanya itu dengan bahagia.
  4. Penyuluhan wawasan kebangsaan (wasbang) dan bela negara kepada pemuda desa agar dapat cinta tanah air dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia.
  5. Penyuluhan pertanian, peternakan dan perikanan warga mendapat ilmu tentang budidaya tanaman pertanian, perkebunan serta peternakan kambing sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
  6. Pelayanan kesehatan dan KB dan antisipasi stunting, warga dapat mengetahui masalah penanganan kesehatan. (*)
  • Bagikan