MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID. –Provinsi Sulawesi Barat sebagai daerah otonom belum sepenuhnya mandiri. Ketergantungan terhadap APBN masih sangat besar.
Diketahui Dana Transfer yang telah dialokasikan kepada Pemda se-Sulawesi Barat sebesar Rp6,96 Triliun. Hingga April 2023 tersalur Rp2,03 Triliun. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Sulawesi Barat.
Untuk itu, Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulbar mendorong agar Pemda lebih memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar Sulbar memiliki daya saing dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan kedepan.
“Daerah harus bisa mengeksplore dirinya, misalnya membangun sebuah daerah wisata sehingga menambah PAD,” kata Kepala Kanwil DJPb Sulbar Tjahjo Purnomo, pada Konferensi Pers APBN KiTa Alco Regional Sulbar, Senin 29 Mei 2023.
Dia menyebutkan, salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan adalah Desa Wisata Tondok Bakaru. Desa Wisata Tondok Bakaru telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Berkembang sejak Maret 2023. Hal ini juga menjadi peluang investasi di provinsi Sulbar. (jaf)