MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Pusat Data dan Informasi Kesehatan (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia, menyelenggarakan pelatihan “Training of Trainers Data Quality Assessment (TOT DQA)” di Hotel Novotel Bogor.
Pengevaluasi Program dan Kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, Muh. Saleh mengatakan, pelatihan TOT DQA ini berlangsung sejak tanggal 22 – 26 Mei 2023. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pengelola data dan informasi kesehatan dalam melakukan penilaian kualitas data yang akurat dan andal.
“Peserta yang hadir dalam kegiatan ini dari berbagai Provinsi di Indonesia, termasuk peserta dari Sulbar yang mewakili pengelola data dan informasi kesehatan setempat,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penilaian data, lanjut Muh. Saleh, Pusdatin Kemenkes RI menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidangnya. Narasumber tersebut berasal dari Pusdatin Kemenkes RI, Universitas Gajah Mada, dan Health Information Systems Programme (HISP) Indonesia.
Para narasumber berbagi pengetahuan, pengalaman, dan teknik terkini dalam melakukan penilaian kualitas data dalam konteks kesehatan.
“Dalam pelatihan Ini, kita mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang konsep dasar penilaian kualitas data, metode pengumpulan dan validasi data, serta penggunaan alat evaluasi yang tepat. Melalui sesi praktik langsung dan studi kasus, semua peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks provinsi masing-masing,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemenkes RI, Tiomaida Seviana, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif peserta dan kerja sama yang baik antara Pusdatin Kemenkes RI, WHO Indonesia, dan para narasumber dalam pelaksanaan pelatihan ini.
“Kita berharap agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas data dan informasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat maupun di provinsi lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Dari HISP Indonesia, juga mengungkapkan dukungan WHO dalam upaya meningkatkan kapasitas pengelola data dan informasi kesehatan di Indonesia.
“Kita juga berharap pelatihan TOT DQA ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mencapai tujuan tersebut,” tutupnya. (*)