PASANGKAYU, RADARSULBAR.CO.ID — Kecamatan Tikke Raya didorong untuk menjadi kawasan industri, di Pasangkayu.
Menurut Asisten II Pemkab Pasangkayu, Imran Makmur, itu bagian dari persiapan Pasangkayu sebagai daerah penopang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sekira 2 ribu hektar lahan sudah disiapkan. Membentang dari Desa Lariang hingga Desa Tikke. “Sudah ada investor yang siapa berinvestasi, dibawah naungan PT. Kawasan Industri Pasangkayu (KIPAS),” kata Imran, Senin 22 Mei.
Pemkab Pasangkayu juga telah mendorong perubahan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar Tikke Raya masuk dalam kawasan industri. “Sudang dalam pembahasan di DPRD,” sebutnya.
Nanti, Pemkab Pasangkayu mengaku bakal membantu memfasilitasi pembebasan lahan. “Kita berharap semua berjalan lancar hingga perusahaan beroperasi,” harapnya.
Pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Meminta masyarakat menyiapkan diri, terutama anak-anak mereka. Bagaimana pendidikan anak-anak diarahkan pada pendidikan kejuruan agar nanti bisa terserap pada perusahaan tersebut yang akan mengisi kawasan industri, tersebut.
Perwakilan PT. KIPAS Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa menyampaikan, kehadiran investor di Tikke Raya, selain untuk menopang kebutuhan IKN, juga untuk kepentingan kemajuan masyarakat Pasangkayu, serta Sulbar pada umumnya. Pihaknya berkomitmen akan mengendepankan penggunaan tenaga kerja lokal.
“Pembebasan lahan sudah tidak ada masalah, sudah hampir tuntas kami lakukan. Disana akan terbuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga lokal. Makanya dari sekarang saya meminta masyarakat siapkan diri, asah kemampuan individu, terutama generasi muda, saya harap dapat mengambil jurusan pendidikan yang dibutuhkan di perusahaan itu nantinya” imbuh Bupati Pasangkayu dua periode itu.
Staf Khusus Bupati, Bidang Pembangunan, Muliadi Saleh menyampaikan, kawasan industri di Tikke Raya, diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pasangkayu. Selain banyak menyerap tenaga kerja, juga akan menghidupkan usaha-usaha rakyat.
“Ada tiga zona pergerakan ekonomi di Pasangkayu, yakni untuk wilayah dataran atas oleh tanaman sawit, zona tengah itu tanaman pertanian hortikultura dan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah.red), dan zona pesisir itu ada tambak. Nah, kawasan industri ini akan menjadi zona yang keempat. Bayangkan efek ekonomi yang akan ditimbulkan disana, semua jenis usaha masyarakat akan terdampak hasil positifnya,” pungkasnya. (nur/jsm)