MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID –Cukup luwes penjelasan Prof. Zudan Arif Fakrulloh dalam memberikan penjelasan agar pers lebih dewasa dalam menakar kebebasan pers.
Kehadirannya selaku Pj Gubernur Sulbar pada Dialog Publik yang dilaksanakan AJI Kota Mandar, di salah satu Warkop di Mamuju Senin 22 Mei 2023, Zudan menyampaikan komitmen membangun kebebasan pers di Sulbar.
“Mari kita bekerjasama menjaga komitmen membangun kebebasan pers secara maksimal,” kata Prof. Zudan melalui sambutannya, Senin 22 Mei 2023.
Tetapi Zudan menekankan sebagaimana tema dialog “Manakar Kebebasan Pers di Sulbar”, maka penting pula memahami pilar dari kebebasan pers itu sendiri.
Pilar dimaksud, pertama; Pers tidak bohong, artinya harus menyajikan sesuai fakta, misalnya, narasumber menyebut dirinya tinggi maka faktanya adalah pers sebisa mungkin memberikan fakta terkait tinggi si narasumber tersebut.
Kedua, Pers menjadi bagian dari diskusi publik. Dalam hal ini pers hadir memberikan kritik dan saran atas setiap isu pemberitaan. Namun tidak cukup sampai disitu, tanggapan dari publik atas pemberitaan itu harus cepat mendapat respon dari narasumber yang berkompeten terkait isu pemberitaan. Dan menjadi tantangan bagi pers adalah menembus narasumber.
Ketiga, membuat berita dengan pendekatan sesuai karakteristik pembaca. Dijelaskan masyarakat memiliki beberapa karakter, sehingga penting bagi pers memahami pendekatan yang seharusnya digunakan kepada masyarakat. Sebab bisa menimbulkan konflik ketika membuat berita dengan menggunakan pendekatan 4.0 kepada masyarakat 1.0.
“Ini kedewasaan kita dalam menakar kebebasan pers. Berita sering mengocok pikiran masyarakat yang tidak cocok dengan masyarakat itu. Diatas semua kebebasan, percuma kita bebas kalau masyarakat kita berantakan, Mari kita jaga kerukunan masyarakat. Kuncinya adalah ‘malaqbi’; saling memuliakan dan ‘mellete diatonganan’; meniti diatas kebenaran,” kata Zudan. (jaf)