POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Air sungai Kunyi kembali meluap, Senin malam, 15 Mei membuat jalan poros Pokko-Kunyi putus total.
Abrasi sungai dan longsor membuat jalan sepanjang 150 meter di Kurri-Kurri Kelurahan Anrapi terputus dan tak bisa dilalui lagi kendaraan maupun pejalan kaki.
Kondisi ini membuat sebanyak 1.876 jiwa atau 600 kepala keluarga penduduk Desa Kunyi yang bermukim di enam dusun terisolir. Tak ada jalan alternatif lain sehingga warga kesulitan untuk keluar dari desanya.
“Jalan poros Pokko-Kunyi putus total, Senin malam sekira pukul 22.30 Wita tepatnya di Kurri Kurri Lingkungan Pokko Kelurahan Anreapi. Jangankan kendaraan pejalan kaki saja kesulitan keluar karena jurang setinggi 50 meter,” beber Kades Kunyi Anri.
Jalan tersebut satu satunya akses ke Kunyi sehingga saat ini terisolir. Menurut, Anri jalan tersebut sudah beberapakali longsor akibat hantaman arus sungai. Namun saat itu, masih bisa dilalui roda dua. Tetapi sekarang putus total, sudah tidak bisa dilalui walupun dengan jalan kaki.
“Siswa yang bersekolah di Pokko ibu kota kecamatan maupun di Polewali tak bisa menyeberang. Karena dikuatirkan jika melewati longsor akan terperosok ke jurang. Belum lagi pasokan kebutuhan pokok warga juga terhambat,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Anreapi Masrullah saat dikonfirmasi mengatakan kejadian ini sudah dilaporkan ke pimpinan (bupati). Bahkan sehari sebelumnya Bupati Polman bersama Kadis PUPR meninjau kondisi jalan termasuk mencari jalur alternatif untuk dibuatkan jalan baru.
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar saat melakukan peninjau jalan tersebut, Selasa 17 Mei. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan penanganan darurat untuk membuka keterisolasian akibat jalan putus. Selain di jalan poros Kunyi, juga akan menangani jalan menuju Pappandangan dengan menurunkan alat berat. Sebelumnya telah dilakukan peninjauan untuk mencari jalan alternatif agar akses masyarakat tidak terhambat.
“Insya Allah kami akan lakukan penanganan darurat dengan menurunkan alat berat membuka akses jalan,” singkatnya. (mkb)