MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sulbar, menggelar Sulbar Criterium Race 2023, di Mamuju, Minggu 14 Mei, kemarin.
Dalam ajang itu, ada 14 kategori yang diperlombakan berdasarkan jenjang usia. Di antaranya Men Elite (19 Up), Women Open (19 Up), Men Junior (U18), Women Junior (U18), Master A (30-36), Master B (37-44), Master C (45-Up), Folding Bike (30-Up), Pelajar SMA Putra, Pelajar SMA Putri, Pelajar SMP Putra, Pelajar SMP Putri, ASN Lokal Sulbar (25-49) dan ASN Lokal Sulbar (50 Up).
“Event ini sekaligus menjadikan titik awal untuk memastikan ISSI Sulbar bisa mengambil peran lebih besar di Sulbar khususnya di regional sulawesi dalam memajukan olah raga sepeda di Indonesia,” kata Ketua Pengprov ISSI Sulbar, Muhammad Idris, saat Gala Diner bersama peserta dan Pengprov ISSI Sulbar, di Water Park Grand Maleo Hotel and Convention Mamuju, Sabtu 13 Mei.
Selain dari Sulbar, pesertanya pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Kita ingin memastikan di cabor persepedaan di Indonesia harus muncul atlet. Kalau kita lihat rekam jejak Sea Games 2023, kita tentu bangga bahwa cabang olahraga sepeda menyumbang banyak medali luar biasa,” jelas Idris, yang juga merupakan Sekprov Sulbar.
Menurut Idris, kegiatan ini juga membuat Sulbar siap menjadi tempat penyelenggaraan sport tourism. Ajang ini juga menjadi bagian silaturahmi antara peserta, pengurus dan komunitas sepeda di tanah air.
“Kita akan canangkan berikutnya di Mamasa dengan tipe lomba sepeda yang berbeda. Seperti Downhill dan segala macam,” ujarnya.
Ketua Panitia Sulbar National Criterium Race 2023, Adi Jumardin mengaku, ada 153 peserta dari 14 kategori yang akan diperlombakan. Kategori dibagi dua. Sepuluh diantaranya kategori hobi dan sisanya kategori profesional. Ada juga kategori khusus Aparatur Sipil Negara (ASN).
Yang menjadi spesial, kata dia, event ini bersifat nasional, sehingga segala hal berkaitan teknis harus berstandar nasional.
“Ini event pertama di Sulawesi yang mendapat rekomendasi resmi dari PB ISSI. Kita mencoba mengikuti regulasi yang ada. Peserta kita edukasi agar mengikuti event yang sesuai regulasi. Termasuk komiser harus bersifat nasional,” ujarnya.
Termasuk, lanjutnya, penggunaan teknologi kamera yang dipasang di garis finish untuk meminimalisir kesalahan penentuan juara. (ajs/*)