POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID – Bencana banjir kembali terjadi di Kecamatan Matangnga Polman, Senin sore (8/5).
Intensitas hujan cukup tinggi di hulu sungai wilayah Kabupaten Mamasa salah satu penyebab banjir ini.
Air sungai Matangnga meluap sekira pukul 14.30 Wita membuat dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Matangnga terdampak banjir.
Tiga desa dan kelurahan yang terdampak yakni Kelurahan Matangnga, Desa Rangoan dan Desa Katimbang.
Akibat banjir ini puluhan rumah dilaporkan rusak khusus yang berada di bantaran sungai. Selain itu puluhan rumah juga terendam air setinggi paha orang dewasa.
Camat Matangnga, Asmadi saat dihubungi via telepon, Senin petang membenarkan banjir kembali melanda wilayah Matangnga. Menurutnya ini kali kedua dalam sepekan ini terjadi banjir setelah sebelumnya, Kamis sore, 4 Mei air sungai juga meluap.
”Tetapi banjir kali ini lebih besar dibanding hari Kamis lalu. Bahkan lapangan sepakbola Matangnga terendam banjir. Dua desa dan satu kelurahan terdampak banjir kali ini yakni Kelurahan Matangnga, Desa Rangoan dan Katimbang,” terang Asmadi.
Selain itu Kantor Camat Matangnga, Kantor BPP Pertanian Matangnga dan Balai KB Matangnga juga tak luput dari luapan air setinggi paha orang dewasa.
Jembatan gantung penghubung antara Kelurahan Matangnga dengan Desa Rangoan juga putus sehingga akses ke ibukota kecamatan terkendala.
“Kami juga mendapatkan laporan kios penjual salah seorang warga di Kelurahan Matangnga hanyut terbawa banjir. Memang lokasinya tak jauh dari bantaran sungai Matangnga,” tambah Asmadi.
Selain itu, puluhan hektare tanaman padi siap dipanen juga terkena imbas banjir kali ini. Ada juga beberapa kebun kakao dan jagung masyarakat terdampak banjir.
”Terkait data warga yang terdampak banjir kali ini sementara kami lalukan pendataan oleh pemerintah desa dan kelurahan. Nantinya data tersebut akan kami laporkan ke pemerintah kabupaten. Tetapi kejadian banjir ini sudah kami laporkan secara lisan ke BPBD Polman dan Dinas Sosial,” tambahnya.
Ia berharap air sungai Matangnga cepat surut sehingga tak banyak dampaknya ke masyarakat.
Sementara warga yang terdampak banjir tentunya membutuhkan makanan dan air minum serta tenda untuk tempat mengungsi sementara. Karena warga yang tinggal di bantaran sungai untuk sementara diminta mengungsi dulu ke lokasi yang aman.
Terpisah, Kepala BPBD Polman Andi Afandi Rahman membenarkan telah menerima laporan kejadian banjir di Matangnga. Pihaknya sudah memerintahkan unit reaksi cepat BPBD untuk segera ke lokasi melakukan asesmen penanganan darurat. Hal sama yang dikatakan Kadis Sosial, Azwar Jasin segera menurunkan Tagana ke lokasi banjir.
“Paling lambat besok pagi saya ke Matangnga untuk melihat kondisi disana,” singkatnya.
Sementara itu, informasi dari Kades Dakka Kecamatan Tapango, Abdullah melaporkan air sungai Lakejo juga meluap karena hulunya berada di Matangnga, Senin petang kemarin. Padahal kata dia puluhan rumah di Desa Dakka juga terendam air saat air sungai meluap, Kamis 4 Mei lalu. (mkb)