MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Saat musim pancaroba atau peralihan musim, tubuh perlu beradaptasi dengan berbagai hal, termasuk kondisi udara yang tidak menentu yang memicu penyebaran penyakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju, Alamsyah Thamrin mengatakan, musim pancaroba rentan dengan berbagai penyakit, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diare, flu dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Imunitas tubuh perlu ditingkatkan, dibarengi dengan pola makan yang sehat dan menjaga kebersihan lingkungan,” kata Alamsyah saat dikonfirmasi, Kamis 27 April.
Ia juga mengungkapkan, di musim pancaroba, sebaiknya istirahat atau tidur yang cukup, selama tujuh sampai delapan jam per hari. Kemudian memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh, dengan mengkonsumsi air putih minimal dua liter per hari.
“Cuci tangan menggunakan sabun sebelum atau sesudah makan dan setelah beraktivitas,” ungkapnya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tampa Padang Mamuju Jonson Simamora menyebutkan, fenomena cuaca esktrem di wilayah Sulbar. Tercatat suhu rata-rata cuaca di Sulbar mencapai 33 sampai 34 derajat celcius pada siang hari.
“Fenomena cuaca ekstrem tersebut lebih tinggi dari pada cuaca pada umumnya,” sebut Jonson
Jonson mengatakan cuaca panas ekstrim memang terjadi hampir di wilayah Indonesia termasuk di Sulbar. Menurutnya, suhu cuaca yang tinggi dampak karena memasuki musim kemarau, dan juga wilayah Sulbar termasuk daerah pesisir.
“Mulai dari Polman, Majene, Mamuju hingga Pasangkayu itu semua berada di daerah pesisir, yang menyebabkan peningkatan suhu maksimum lebih tinggi dari permukaan,” sebut Jonson.
Jonson mengungkapkan, dengan kondisi suhu udara yang panas, akan berdampak pada gangguan kesehatan kulit, ketika terlalu lama terkena panas matahari. Ia menghimbau, agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan tabir surya atau sun screen, agar kulit tetap aman.
“Sebaiknya menggunakan pakaian lengan panjang saat beraktivitas diluar ruangan, agar kulit tetap terlindungi dari panasnya matahari,” pungkasnya. (rzk/jsm)