Lalu, tokoh-tokoh potensial lainnya mulai jajaran menteri, pimpinan partai, hingga kepala daerah atau mantan kepala daerah.
Apabila isu penegakan hukum di masa depan dianggap sebagai isu yang paling krusial di mata elite dan juga mayoritas pemilih Indonesia, Nyarwi memandang peluang Mahfud MD kian besar.
Namun, peluang Mahfud kecil jika isu tersebut kurang dipandang penting oleh elite-elite parpol dan juga oleh para pemilih, meskipun dinamika elektoral masih terus berlangsung.
Secara politik, Nyarwi melihat peluang Mahfud MD masih kecil lantaran dukungan dari pimpinan parpol untuk menonimasikan Mahfud sebagai sosok bakal cawapres pendamping Ganjar belum muncul.
Selain itu, data survei dari lembaga-lembaga kredibel juga mengindikasikan dukungan pemilih kepada Mahfud sebagai sosok bakal cawapres juga masih sangat rendah.
“Ini masih tahap awal, tentu saja kita perlu mencermati perubahan dinamika elektoral preferensi pemilih pada sosok-sosok potensial yang berpeluang dinominasikan oleh partai-partai sebagai pendamping Ganjar setiap saat,” ujarnya.(jpnn)