JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diklaim sebagai calon presiden yang memiliki elektabilitas memumpuni.
Sosoknya diyakini bisa memenangkan Pilpres 2024 meskipun dipasangkan dengan Puan Maharani.
“Ganjar jika dipasangkan dengan Puan (Puan Maharani) sekalipun sudah cukup kuat. Hal ini bukan soal tokoh cawapres tetapi soal ke mana arah kerja politik Presiden,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada JawaPos.com, Kamis (27/4).
Alasan potensi kemenangan Ganjar mampu memengkan Pilpres 2024, karena dia dianggap memiliki arah politik keberlanjutan dari program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Itu alasannya Jokowi terlibat langsung dalam pencalonan presiden terhadap Ganjar Pranowo. Hal itu dilihat saat Jokowi menghadiri deklarasi pengusungan Ganjar Pranowo oleh PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4).
“Jika Istana telah ikut andil dalam proses politik PDIP dan Ganjar, maka bisa ditebak siapa yang akan memenangi Pilpres ke depan. Karena Presiden dan Istana seharusnya terbebas dari politik praktis, utamanya soal dukungan pada bakal Capres ke depan,” tegas Dedi.
Hal ini berbeda dengan bakal Capres Anies Baswedan. Menurut Dedi, Anies justru dikesampingkan oleh Jokowi. Karena berpotensi tidak sejalan dengan keberlanjutan pemerintahan ke depan.
Oleh karena itu, Dedi menyarankan Anies Baswedan bisa menggaet tokoh-tokoh yang dekat dengan kekuasaan. Sehingga ceruk suara pada Pemilu 2024 bisa terpecah.
“Karena itu, Anies memerlukan tokoh yang punya anggapan sebagai bagian dari kekuasaan saat ini, tokoh semisal Mahfud MD, Erick Thohir, menjadi pilihan bagus, untuk mengurangi dominasi suara yang akan berangsur ke Ganjar,” pungkasnya. (jpg)