SALAH satu Warung Kopi (Warkop)di Jalan Martaditana-Perempatan Jalan Arteri Mamuju, pelanggannya memiliki misi yang sama di bulan Ramadan. patungan membantu kesulitan Panti Asuhan.
Laporan Imran Jafar, Mamuju —
Warkop itu tidak memiliki nama. Barangkali pemiliknya membebaskan pelanggannya menamai warkop miliknya. Tetapi kami para pewarta sudah nyaman dengan nama ‘balkot (balai kota)’. Lalu nama itu menjadi konvensi untuk menandai alamat pertemuan.
Jelasnya Pemilik Warkop itu bernama Rahmat, pria lajang ini senantiasa menyambut setiap masukan dari pelanggannya.
Begitu pun soal rencana berbagi bantuan ke Panti Asuhan, ia turut mendukung dan berpartisipasi atas inisiatif para pelanggannya.
Karena itu, ia pun memberdayakan para barista bergerak memfasilitasi serta membantu suksesnya penyaluran bantuan tersebut.
Panti asuhan yang menjadi sasaran adalah
Yayasan Panti Asuhan Nur Alam Panji Anak Bangsa. Panti asuhan ini termasuk berada dalam wilayah perkotaan, tetapi jalan memasuki lorong sepanjang 1 kilometer lebih menuju panti asuhan itu hanya dapat diakses menggunakan sepeda motor.
Ketua Yayasan Panti Asuhan Nur Alam Panji Anak Bangsa, Muhammad Yusri berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada anak-anak Panti asuhan. Disebutkan terdapat 23 anak yang berada di panti asuhan yang ia kelola.
“Terima kasih atas kunjungannya dan bantuan yang diserahkan, ini menjadi kegembiraan dan kesyukuran bagi anak-anak Panti asuhan, dan kesyukuran pula bagi yayasan mendapat perhatian,” ujar Yusri. (jaf)