Makanan tersebut dianggap tidak menarik karena tidak sesuai dengan produk yang ditampilkan baik dalam bentuk, warna, maupun ukurannya.
Ugly food biasanya produk yang tidak lolos seleksi pada industri pangan atau supermarket karena masih banyak masyarakat yang terpaku dengan standar penampilan pangan (food cosmetic standard).
Pada saat pemilihan hasil panen, apabila terdapat hasil panen sayuran atau buah-buahan yang tidak sempurna, hasil pangan tersebut tidak akan masuk ke dalam produk unggulan.
Akibatnya, banyak hasil pangan yang terbuang sia-sia karena tidak bisa dipasarkan, padahal produk yang tidak sempurna ini memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah baiknya dibandingkan dengan produk yang tampilannya menarik.
Indonesia sebagai negara agraris dimana sektor pertanian sebagai penopang perekonomian, tentunya fenomena Food Loss ini menjadi tugas kita bersama, kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menurunkan angka kehilangan pangan untuk mengurangi kerawanan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Salah satunya dengan cerdas mengelola Ugly Food sebagai pangan yang bernutrisi tinggi.
Fruyee, perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial mengolah surplus hasil pertanian menjadi produk berkualitas merilis produk smoothie instan berupa pangan kombinasi buah, sayur dan superfood lainnya.