RADARSULBAR.CO.ID – Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menolak untuk mengesampingkan gagasan bahwa Barcelona dapat terkena larangan bermain di Liga Champions atas tuduhan korupsi yang kontroversial.
Barcelona seperti berada dalam air panas atas skandal pengaturan wasit, yang melibatkan dugaan pembayaran yang dilakukan kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira.
Menurut laporan pada Februari 2023, Barcelona telah dituduh membayar Negreira dengan biaya 7,4 juta poundsterling (Rp 137,6 miliar) antara periode 2001 hingga 2018.
Mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran tuntutan hukum bersama klub La Liga itu.
Diyakini bahwa Barcelona bisa terkena larangan satu musim dari Liga Champions jika mereka terbukti benar melakukan pembayaran kepada Negreira.
Barcelona, yang sedang dalam penyelidikan kriminal, juga berisiko degradasi dari La Liga atau pengurangan poin jika dituduh melakukan korupsi.
Sementara manajemen Barcelona mengkritik Presiden La Liga, Javier Tebas. Mereka menilai Tebas telah memberikan ‘bukti palsu’ dalam penyelidikan.
Walau Tebas membantah tuduhan dari Barcelona, tetapi klub raksasa Catalunya itu meminta Tebas untuk mengundurkan diri lewat pernyataan klub.
“Hanya untuk fakta ini, yang menghubungkan fungsi yang tidak sesuai dengannya, meski juga untuk martabat dan rasa hormat terhadap presiden La Liga, Tuan Tebas harus mengundurkan diri dari fungsinya,” bunyi pernyataan Barcelona.
Ceferin, yang terpilih kembali sebagai presiden UEFA pada Rabu (5/4/2023), menegaskan bahwa situasi yang melibatkan Barcelona ‘sangat serius’ bagi organisasinya.
“Dari apa yang saya telah diberitahu, situasinya sangat serius,” katanya. “Sangat serius sehingga menurut perkiraan saya ini adalah salah satu yang paling serius dalam sepak bola sejak saya terlibat di dalamnya.”
“Kami memiliki komite disiplin independen. Saya tidak bisa mengomentari apa yang mungkin diputuskan,” timpal Ceferin. “Secara alami, untuk La Liga, masalah ini sudah ketinggalan zaman dan tidak dapat memiliki konsekuensi kompetitif.”
“Tapi, proses sedang berlangsung di tingkat kantor kejaksaan sipil Spanyol,” ungkapnya. “Dan, hal yang sama berlaku dengan tindakan UEFA, karena kami tidak memiliki batasan waktu untuk dugaan pelanggaran seperti ini.” (jpg)