MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar mengantarkan provinsi ke 33 ini menjadi daerah dengan inflasi terendah se Indonesia pada Maret 2023.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Inflasi Sulbar diangka 3,89 persen.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi yang dijalankan TPID Sulbar. Termasuk dukungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikolaborasi dengan Data Desa Presisi (DDP) melakukan pemetaan atas permasalahan penyumbang inflasi di daerah.
Dikatakan Akmal Malik, salah satu penyumbang inflasi di Sulbar adalah harga ikan. Untuk itu, melalui BPS pihaknya mendapatkan informasi terkait Survei Biaya Hidup jenis ikan.
“Melalui masukan BPS itu Pemprov dapat melakukan intervensi spesifik yang dilakukan Dinas Perikanan Provinsi Sulbar pada bulan maret yaitu dropping 1 ton ikan cakalang dan 1 ton ikan layang ke pedagang di pasar telah mengubah fenomena musiman dua tahun terakhir yaitu biasanya inflasi komoditas ikan setiap menjelang ramadhan,” ucap Akmal, Rabu 5 April 2023
Karenanya, Akmal berterima kasih atas kolaborasi yang terbangun dengan BPS
“Kita berterima kasih kepada BPS Sulbar, karena yang kita lakukan tersebut adalah memanfaatkan masukan dari BPS. Kedepan, kita berharap masing-masing pemerintah kabupaten juga dapat memanfaatkan informasi statistik dari BPS dan Data Desa Presisi untuk perencanaan kebijakan penanganan penanganan inflasi yang lebih efektif,” ujar Akmal Malik.
Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, dengan posisi Sulbar saat ini menjadi tantangan kedepan.
Sebab itu ia berharap posisi Sulbar saat ini dapat dipertahankan. Salah satunya dengan melakukan berbagai strategi seperti operasi pasar, hingga pasar murah.
“Apalagi ini menjelang Idul Fitri. Kita juga intervensi pangan yang mempengaruhi inflasi,” tandasnya.(jaf)