Awal Ramadan, Harga Bapok di Pasangkayu Stabil

  • Bagikan
MEMANTAU. Kepala Kepala Seksi Harga Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Pasangkayu, Hana Marlina, saat memantau harga bapok di Pasar Smart Pasangkayu, beberapa waktu lalu.--Hasnur/Radar Sulbar--

PASANGKAYU, RADARSULBAR.CO.ID – Pemkab Pasangkayu rutin melakukan pemantauan harga bahan pokok (bapok) jelang dan saat Ramadan 1444 Hijriah.

Beberapa pusat-pusat perbelanjaan di Pasangkayu menjadi sasaran pemantauan.

Kepala Kepala Seksi Harga Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Pasangkayu, Hana Marlina, menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan, harga bapok awal ramadan ini cenderung stabil, bahkan beberapa komoditi mengalami penurunan harga.

Disebutkannya, harga beras premium stabil diangka Rp 12.800 per kilo gram, demikian juga harga beras medium tetap diharga Rp.12.700 per kilo gram.

Sedangkan bawang merah malah mengalami penurunan harga, dari Rp. 12.700 per kilo gram, menjadi Rp. 30.000 per kilo gram.

Demikian juga cabai rawit dari Rp. 87.500 per kilo gram menjadi Rp. 80.000 per kilo gram.

“Yang mengalami kenaikan harga cuma bawang putih, dari Rp. 34.000 per kilo gram, menjad Rp.35.000 per kilo gram,” kata Hana, Jumat 24 Maret.

Sambung dia, harga cabai keriting juga stabil diangka Rp. 50.000 per kilo gram, disusul daging sapi Rp. 130.000 per kilo gram, daging ayam ras Rp. 29.000 per kilo gram, telur ayam ras Rp. 26.000 per kilo gram, minyak goreng kemasan Rp. 17.000 per liter, minyak goreng curah Rp. 15.000 per liter, tepung terigu Rp. 10.000 per kilo gram, ikan tongkol Rp. 35.000 per kilo gram, ikan kembung Rp. 40.000 per kilo gram dan ikan bandeng Rp. 35.000 per kilo gram.

“Upaya kami untuk mengantisipasi kenaikan harga dibulan Ramadan ini, diantaranya memaksimalkan koordinasi lintas sektor, untuk membicarakan langkah penetapan harga pangan sesuai harga standar nasional, supaya harga tidak melambung dipasaran,” ujarnya.

Pihaknya juga bersama dinas terkait, terus intens memantau pasokan bapok dipasaran. Sehingga dapat melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya hambatan pasokan yang bisa menyebabkan kenaikan harga. (nur/*)

  • Bagikan