POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Meluapnya sungai di Desa Kunyi Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar menyebabkan banjir di sejumlah titik. Satu jembatan terputus, bahkan dikabarkan dua orang siswa Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Basseang dilaporkan hilang.
Hinga Selasa 21 Maret, pagi, Basarnas Polewali bersama dengan anggota Pol Airud Polres Polman masih melakukan upaya pencarian dengan menyisir aliran sungai tak jauh dari lokasi pesantren.
Salah satu orang tua korban, hanya bisa menangis berharap anaknya (muflih) bisa segera ditemukan dengan selamat.
Pemimpin Ponpes Ahlul Qur’an Mujahidin menyampaikan, pasca kejadian ini santri terpaksa diliburkan lebih awal. Ia juga menyampaikan pencarian dilakukan oleh Basarnas sejak tadi malam dengan menyusuri aliran sungai dan hari ini pukul 08.00 wita masih dilakukan pencarian.
“Ada dua yang belum ketemu sampai sekarang yakni santri atas nama Muflih berasal dari Matakali dan Irsyad dari Campalagian,” terang Pemimpin Ponpes Ahlul Qur’an Mujahidin.
Lanjut, pada saat kejadian ada yang bersaksi Muflih berpegangan namun kemudian terlepas dan satu lagi belum ada laporan namun ada informasi ada yang melihat Irsyad diluar pemukiman msyarakat.
Ia berharap kedua santri ini dapat diselamatkan oleh masyarakat dan tidak terjadi apa-apa kepada keduanya.
Ditempat yang sama, salah satu orang tua siswa mengungkapkan pemimpin Ponpes menelpon pada pukul 08.00 wita meminta agar didatangkan Basarnas mengevakuasi santri sementara santri sudah ada yang berpegangan di pohon pisang dan kelapa setelah tim Sar datang santri bisa diselamatkan.
“Nanti setelah dicek kembali ada dua yang belum ditemukan sampai hampir pukul 00.00 wita, saat kejadian santri sebagian lari keluar dan sebagian naik ke atap mesjid,” jelas Alauddin.
Saat kejadian arus air sangat deras di kawasan pesantren dan ketinggian air memcapai leher orang dewasa. (arf/jaf)