GIANYAR, RADARSULBAR.CO.ID – Penggunaan teknologi perangkat VAR (video assistant referee) hampir pasti akan digunakan pada Piala Dunia U-20, 20 Mei 2023–11 Juni 2023.
FIFA akan memasang perangkat VAR di enam stadion yang digunakan untuk arena pertandingan, yakni Jakabaring Palembang, SUGBK Jakarta, Si Jalak Harupat Bandung, Manahan Solo, GBT Surabaya dan Kapten Dipta Bali.
Namun, jadwal pemasangan VAR belum bisa dipastikan lantaran perwakilan FIFA baru akan datang ke Indonesia pada 21 – 27 Maret 2023.
“Tunggu mereka datang nanti,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat meninjau kesiapan Stadion Kapten Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Minggu kemarin.
Erick Thohir mengatakan perwakilan FIFA dijadwalkan ke Bali pada 26-27 Maret, setelah mengunjungi lima stadion lain yang digunakan untuk arena pertandingan.
Menurut Erick Thohir, pemasangan VAR oleh FIFA untuk Piala Dunia U-20 itu menjadi peluang bagi Indonesia melengkapi fasilitas beberapa stadion utamanya.
Erick Thohir bahkan membuka kemungkinan PSSI membeli perangkat VAR.
“FIFA akan memasang VAR di enam stadion.
Itu yang kita tunggu-tunggu, siapa tahu rezeki anak saleh, kalau VAR sudah terpasang, siapa tahu kita bisa langsung beli, daripada dicopot, lalu beli lagi, dipasang lagi, tetapi ya kalau bisa,” ujar Erick Thohir lagi.
Sampai saat ini stadion di Indonesia belum ada yang menggunakan fasilitas VAR, termasuk untuk kompetisi profesional seperti Liga 1.
Erick Thohir bulan lalu mengatakan penggunaan VAR belum jadi prioritas PSSI, mengingat masih ada sektor lain yang perlu menjadi prioritas, salah satunya kesejahteraan wasit.
“Kami akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandingan, baru hitung-hitungan VAR,” ucap Erick Thohir.
Meski demikian, beberapa pengurus dan pelatih klub pada beberapa kesempatan telah mendesak pemangku terkait untuk segera menggunakan VAR terutama pada pertandingan Liga 1.
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa mendesak PSSI segera mempercepat penggunaan VAR.
“Kami ingin, pertama jadwal yang pasti, kedua perizinan, ketiga kuantitas dan kualitas wasit ditingkatkan dan yang terakhir kami ingin federasi mempercepat pemakaian VAR.
Oleh karana tanpa sokongan itu agak berat,” kata Sadikin Aksa.
Pelatih Persis Solo Leonardo Medina selepas pertandingan antara Persis Solo melawan Bali United di Yogyakarta bulan lalu (28/2) juga mendesak VAR segera digunakan.
Pelatih Bali United FC Stefano ‘Teco’ Cugurra menilai penggunaan VAR dapat efektif bergantung pada operatornya.
“Tergantung siapa yang melihat VAR, siapa yang kerja di dalam VAR. Saya lihat banyak negara punya masalah dengan VAR, termasuk di negara saya sendiri di Brazil,” kata Teco.
Menurut Teco, di Brasil penggunaan VAR masih menuai pro dan kontra, karena beberapa pengambilan keputusan wasit lewat VAR terkadang mengambil jeda waktu terlalu lama dan kerap menghilangkan momentum saat pertandingan.
“Mudah-mudahan jika VAR ada di sini bisa lebih bagus, tetapi semua tergantung siapa yang lihat nanti,” papar Coach Teco. (jpnn)