JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Kabar gembira bagi masyarakat yang masuk dalam daftar tunggu ibadah haji.
Sebab Pemerintah Arab Saudi akan menambah kuota jamaah haji asal Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah di Jeddah, Arab Saudi.
Dikatakan Menag Yaqut, Pemerintah Arab Saudi akan memprioritaskan Indonesia mendapat tambahan kuota jamaah haji.
“Alhamdulillah, kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga menjadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jamaah calon haji,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 12 Maret 2023.
Menag Yaqut berkunjung ke Arab Saudi menemui Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam rangka membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk tambahan kuota.
“Di antara misi kunjungan saya ke Arab Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jamaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah,” katanya.
Dikatakan Yaqut, untuk tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jamaah lansia.
Sebab dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu calon haji yang masuk kategori lansia.
Diungkapkannya, beragam persiapan layanan difokuskan untuk memberikan yang terbaik bagi jamaah, termasuk para jamaah lansia.
Adapun terkait tambahan kuota haji, Menag Yaqut berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal.
Sebab, butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jamaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.
“Saya minta agar tambahan kuota jamaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal,” kata dia.
Hal lain yang dibahas dua menteri itu adalah terkait layanan fast track.
Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) untuk jamaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track ini sudah diberlakukan sejak 2018. Melalui layanan tersebut, proses imigrasi jamaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia, sehingga jamaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
“Jumlah jamaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 orang. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,” kata dia.
Hal-hal lainnya yang menjadi perhatian, yaitu penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina, karena mayoritas jamaah Indonesia adalah perempuan. (fin)