LABUAN BAKO, RADARSULBAR.Co.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 guna membangkitkan kembali peran desa dalam sektor kepariwisataan. Kali ini, kegiatan dilangsungkan di di 5 desa wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa wisata yang terpilih menjadi lokasi kegiatan, dua diantaranya merupakan desa penyangga wilayah di sekitar Taman Nasional Komodo, yakni Desa Komodo dan Pasir Putih. Warga setempat kini tengah bergiat mengembangkan produk wisata terkait satwa langka tersebut sekaligus mengelola potensi keelokan alamnya.
Adapun Desa Wisata Pasir Putih saat ini tengah memulai penanaman koral, mengembangkan konsep desa pelangi di tengah laut, serta pemanfaatan kekayaan laut. Sedangkan 3 desa wisata lainnya, memiliki letak geografis tak jauh dari Kota Labuan Bajo, yakni Desa Batu Cermin, Golo Bilas dan Gorontalo.
Desa Wisata Batu Cermin, telah dikenal wisatawan dengan adanya Gua Batu Cermin, tengah bertumbuh dengan adanya sanggar budaya yang mengangkat kesenian tradisional setempat. Adapun Desa Wisata Golo Bilas yang subur dan hijau, dikaruniai potensi wisata alam, serta memiliki UMKM produk herbal petani, sedangkan Desa Wisata Gorontalo dengan letaknya yang strategis dekat pusat kota, tengah berbenah memulai potensi yang dapat dikembangkan, untuk menarik kunjungan wisatawan.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sosialisasi ini diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam menjawab kebutuhan tren pariwisata yang tengah bergeser menuju pariwisata berkualitas atau quality tourism. Oleh karena itu quality tourism adalah fokus akan terus digarap.
“Kita terus mengadopsi dan menggarap quality tourism. Jadi pembangunan sektor pariwisata tidak hanya fokus pada angka-angka kedatangan, tapi bagaimana kualitasnya. Kita ingin menghadirkan pariwisata yang mengimplementasikan cara-cara yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil,” ujar Sandi kepada wartawan, Kamis (9/3).
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham menyebut, pariwisata berkualitas menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran.
“Wisatawan saat ini mencari tempat-tempat wisata baru, masyararakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata, Ini menjadi peluang bagi kita semua untuk membangun desa wisata,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf Ari Prasetio menambahkan, pemberdayaan desa melalui sektor pariwisata adalah wujud nyata kedaulatan bangsa dalam membangun kepariwisataan. “Kedaulatan pariwisata berangkat dari desa,” tuturnya.
Untuk itu, ia mendorong partisipasi aktif warga dalam menghidupkan kepariwisataan di desa masing-masing. Sehingga setiap pihak dapat menjaga keberlanjutan pariwisata nusantara. (jpg)