MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas’ud, meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, memaksimalkan layanan kesehatan, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dokter spesialis.
Menurutnya, masih ada kasus pasien yang membutuhkan penanganan dokter spesialis, namun dokternya belum ada di RSUD Mamuju, dan terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain bahkan ke luar daerah.
“Minimal, mengurangi potensi rujukan ke rumah sakit lain atau ke luar daerah, dan ini yang perlu ditingkatkan lagi, termasuk juga dengan ketersediaan alat kesehatan,” kata Ado Mas’ud, Selasa (7/3).
Ado mengungkapkan, Pemkab Mamuju terus mendorong pihak manajemen RSUD Mamuju untuk meningkatkan kualitas SDM dan ketersediaan alat kesehatan. Menurutnya, dengan status RSUD Mamuju sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), ia berharap pihak manajemen bisa memaksimalkan pengelolaan, agar dapat memenuhi standar layanan kesehatan secara optimal.
“Tipe rumah sakit kita itu sudah otonom dan telah menerapkan BLUD, sehingga terkait dengan dokter tentu terkait dengan penganggaran, dan kami sudah menyampaikan hal itu kepada pihak manajemen,” jelas Ado.
Sebelumnya, Direktur RSUD Mamuju dr.Sita Harit Ibrahim menjelaskan, RSUD Mamuju saat ini memiliki fasilitas 16 kamar dan 75 tempat tidur, serta 28 orang dokter, 18 orang diantaranya adalah dokter spesialis.
Ke-18 dokter spesialis tersebut, yakni tiga dokter spesialis obgyn, dua dokter spesialis bedah, dua spesialis anak, tiga dokter spesialis THT dan masing-masing satu dokter spesialis saraf dan mata.
“Kemudian, masing-masing satu dokter spesialis dermatologi dan venereologi, patologi klinik, pranata labkes, orthopedi, rehabilitasi medik serta dokter spesialis penyakit dalam, dan saat ini kami tentu tetap berupaya meningkat pelayanan,baik itu dari faktor SDM ataupun ketersediaan alkes,” tandas dr.Harit.(rzk.jsm)