LULUSAN Paket C sering diremehkan banyak orang. Bahkan, mereka sering mendapatkan perlakukan diskriminasi.
Oleh: Saddam Husain Tamrin, S.Sos.,M.A.P.
(Dosen Ilmu Pemerintahan UT Majene)
Misalnya, ijazah sering ditolak oleh perusahaan, ditolak kuliah pada perguruan tinggi negeri, bahkan dianggap memiliki kecerdasan di bawah rata-rata karena tidak lulus ujian nasional. Padahal, semua orang tahu bagaimana praktik menyimpang yang dilakukan oleh sekolah demi kelulusan siswa-siswanya.
Mungkin anak muda sekarang belum mengetahui apa sih yang dimaksud dengan ijazah Paket C. Ijazah paket merupakan produk yang dikeluarkan pemerintah yang bertujuan memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk mengikuti pendidikan dasar di luar sekolah dengan fokus penguasaan pengetahuan, pengembangan sikap dan pembentukan kepribadian.
Ijazah paket terdiri dari Paket A untuk ujian kesetaraan SD, Paket B untuk ujian kesetaraan SMP dan Paket C untuk ujian kesetaraan SMA/SMU/MA.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 26 Ayat 6, bahwa hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Jadi, praktek diskriminasi ijazah Paket C tanpa melihat kemampuan lulusan harusnya tidak boleh terjadi.
Universitas Terbuka (UT) yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan sistem belajar jarak jauh, telah sejak lama menerima lulusan Paket C tanpa seleksi untuk melanjutkan kuliah di jenjang perguruan tinggi.
Ratusan lulusan Paket C sementara menjalani pendidikan dan bahkan telah menjadi alumni di UT. Diantara banyak alumni, beberapa dari mereka telah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kebanyakan lulusan Paket C memang tersebar di daerah bekerja di sektor informal. Namun tak sedikit juga bekerja pada instansi pemerintahan. Seperti di kantor desa, sekolah PAUD/TK maupun SD. Sehingga mereka dengan berkuliah di UT bisa tetap bekerja.
Melihat animo lulusan Paket C untuk melanjutkan pendidikan cukup tinggi, UT Majene telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Sulbar untuk menjangkau seluruh lulusan agar mereka bisa mendapatkan informasi dan layanan kuliah di UT secara lengkap dan berkelanjutan.
Beberapa testimoni lulusan Paket C menceritakan keuntungan kuliah di UT. Terpenting adalah mereka meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk terus memperbaiki kualitas diri dan terus bersemangat dalam mengikuti pendidikan.
Mengutip quote aristoteles “Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis”. Begitu juga hal yang dikatakan sebuah pepatah arab “barang siapa yang bersungguh-sungguh dia juga yang akan mendapatkannya”. Artinya, tiap orang berhak meraih mimpinya asalkan mereka berusaha menuju ke jalan tersebut.
UT merupakan salah satu wadah untuk mencapai cita-cita, bebannya apakah kita mau memanfaatkan wadah tersebut. (***)