Rombak Kursi Direktur RSUD Regional Sulbar

  • Bagikan
MELANTIK. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris melantik enam pejabat administrator di Rujab Wagub Sulbar, Selasa 21 Februari 2023.--Adhe Junaedi Sholat/Radar Sulbar--

MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Kepemimpinan RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berganti. dr Muhammad Ihwan tidak lagi menjabat sebagai direktur.

Ia dicopot ganti setelah menjabat sejak 30 Agustus 2021, silam.

Pencopotan dr Ihwan dari jabatan direktur rumah sakit pelat merah itu ditengarai imbas dari belum terpenuhinya harapan Pemprov Sulbar yang menginginkan pengelolaan rumah sakit semakin mandiri dan modern.

Kini posisi direktur dijabat dr Marintani Erna Dochri, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar.

Sementara dr Ihwan mendapat jabatan baru sebagai sekretaris Dinas pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sulbar.

“Kemungkinan ada kejenuhan dalam jabatan. Kalau orang jenuh tentu tidak produktif lagi untuk membuat prestasi. Penggantian dan pergeseran jabatan itu biasa,” kata Idris, saat melantik pejabat administrator lingkup Pemprov Sulbar, di Rujab Wagub Sulbar, Selasa (21/2).

Idris menerangkan, RS sudah menjadi pusat layanan publik. Tentunya dibutuhkan pelayanan yang baik. Mulai dari kesiapan SDM hingga tersedianya sarana dan prasarana. Olehnya RS harus dipimpin orang yang paham.

“RS ini sudah semakin maju, dan pemenuhan standar mesti diutamakan. Tantangan RS adalah karena disorot banyak pihak. RS harus dikelola tidak biasa tetapi harus luar biasa,”

Idris pun meminta agar direktur baru bisa semakin meningkatkan kualitas pelayanan di RS andalan Sulbar, itu.

“DPRD tidak pernah tidak melakukan kritik. Untuk itu persiapkan standar yang baik. dr ihwan sudah mendorong untuk reakreditasi, makanya jangan sampai akreditasinya menurun. Semakin banyak pihak yang dilayani semakin banyak respon yang baik diterima. Bagaimana menjadikan RS kita sebagai rumah sakit rujukan. Harus narik dari tipe C menjadi tipe B,” tekan Idris.

Pergeseran jabatan itu dilakukan bersamaan dengan pergeseran lima pejabat administrator lain di lingkup Pemprov Sulbar. Mutasi dilakukan sebagai upaya mempercepat program kerja Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik.

“Saya harap pejabat yang dilantik bekerja dengan penuh dedikasi dan penuh tanggung jawab. Kita harus tuntaskan pekerjaan. Tantangan ke depan adalah bagaimana mewujudkan budaya kerja ASN. Jangan sampai jabatan dijadikan untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” tutur Idris.

Direktur RS Provinsi Sulbar, dr Marintani Erna Dochri mengaku, menjadi direktur merupakan tanggung jawab yang besar. Banyak pekerjaan dan masalah yang mesti diselesaikan. Hal itu bisa dilakukan dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan para staf dan dokter di RS.

“Niat saya bagaimana meningkatkan dan memperbaiki pelayanan, sistem dan kinerja pegawai di RS,” tuturnya.

Semoga saja, kata dia, kepercayaan yang diberikan Pj gubernur Sulbar, ia bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. “Kebijakan yang selama ini jadi polemik tentu bakal saya pelajari terlebih dahulu. Tentu bakal ada gebrakan dan inovasi yang bakal saya lakukan,” tandasnya. (ajs/*)

  • Bagikan