MAMUJU, RADARSULBAR — Ekonomi Sulbar terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi di daerah.
Meski begitu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulbar, M Saybani mengingatkan agar perlu kewaspadaan mengingat banyak ketidakpastian yang dihadapi kedepan, selain bencana alam juga dampak invasi militer Rusia-Ukraina yang dihadapi selama 2021.
“Perlu waspada, banyak ketidakpastian, sehingga penting agar melakukan pengelolaan anggaran dengan baik,” ujar M Saybani pada Rakoor Pelaksanaan APBN 2023, Selasa 7 Februari 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Sulawesi Barat pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,30 persen jika dibandingkan dengan 2021 (c-to-c).
Peningkatan penciptaan nilai tambah terjadi pada sebagian besar kategori lapangan usaha. Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada kategori pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2022 terjadi di Maluku Utara yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 22,94 persen, disusul oleh Sulawesi Tengah yang mencapai pertumbuhan 15,17 persen. Adapun Sulawesi Barat hanya mampu tumbuh sebesar 2,30 persen, menempati posisi sembilan dari sepuluh provinsi.
“Perekonomian kita dibawah rata-rata nasional. Dan secara regional kita jauh dibawah daerah lain,” ungkapnya.
“Kita waspada agar dapat optimal yang kita belanjakan. Ini uang rakyat harus kembali ke rakyat. Dan itu bisa dilakukan dengan baik kalau kita melakukan perencanaan yang baik terhadap belaja yang akan kita lakukan,” tambahnya. (jaf)