JAKARTA, RADAR SULBAR – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan seorang pemimpin yang hebat.
Menurutnya, kehebatan itu dilakukan Jokowi saat mengambil kebijakan yang penting dan strategis bagi Indonesia.
Prabowo mencontohkan, Jokowi mampu melawan tekanan dari World Health Organization (WHO) saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Menurut Prabowo, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu, saat wabah Covid-19 menyerang, WHO berulang kali menekan Indonesia untuk menerapkan kebijakan lockdown.
Bahkan, tekanan itu juga datang dari negara-negara tetanga. Namun, kepala negara tegas tidak menutup pintu Indonesia.
“Waktu Covid-19 meletus, seluruh dunia panik. Saya juga saksi presiden kita ditekan oleh WHO, tetangga-tetangga kita untuk lockdown total,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Gerindra ke-15 di DPP kantor Partai Gerindra, Jakarta Selatan Senin (6/2).
Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengatakan, kepala negara akhirnya memutuskan untuk tak mengambil kebijakan lockdown. Sebab, perekonomian Indonesia dinilai tak mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
“Beliau melihat kalau lockdown bagaimana rakyat kita yang paling miskin, rakyat? yang makan dengan upah harian? Indonesia tidak mampu untuk lockdown, beliau ambil risiko itu,” papar Prabowo.
Prabowo mengakui, Jokowi mempunyai jiwa kepemimpinan yang hebat. Ia menyebut, tidak mudah bagi seorang presiden mengambil keputusan dalam mengatasi wabah Covid-19.
“Itu leadership, itu kepemimpinan yang hebat, saya harus akui. Saya jenderal ikut bertempur dalam aksi pertempuran, saya saksi, lihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak ambil keputusan,” ucap Prabowo. “Beliau adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani. Kadang-kadang melawan tekanan dari mana-mana. Ini harus kita akui, bukan saya menjilat-jilat. Kalau pemimpin kita benar, kita harus akui,” sambungnya.
Lebih lanjut, sebagai bangsa yang besar, masyarakat Indonesia harus bisa mengakui kehebatan dari pemimpinnya. “Kalau kapten kesebelasan berhasil memimpin tim, harus kita puji dan akui. Jangan kita mau enaknya saja. Ini saya lihat bangsa Indonesia yang tidak mau mengakui kehebatan bangsa sendiri,” pungkas Prabowo. (jpg)