MAKASSAR, RADAR SULBAR —Sebanyak lebih 100 UMKM yang selama ini melakukan ekspor ke 20 negara pagi hingga siang mengikuti Business Matching Webinar seri 1: Peluang Pasar Ekspor ke Negara Malaysia, Bahrain dan sekitarnya. Webinar secara hibrid ini kerjasama IKA Unhas dan AAS Foundation dipusatkan di AAS Building, Sabtu (4/01/23).
Kegiatan yang akan diikuti 1.000-an peserta daring dan 150 off (termasuk pengurus dan instansi terkait) menampilkan empat narasumber, yakni Y.M Bambang Suharto, Konsulat Jenderal KJRI di Penang Malayasia, Dr Yundhini Husni Djamaluddin, Chairman of Indonesia-Bahrain Business and Friendship Society, Firdaus Muttaqien (Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel) dan Rahman Arif, Pimpinan Bank BRI Wilayah Makassar.
Seri 1 kegiatan ini merupakan rangkaian dari program IKA Unhas-AAS Foundation untuk mendongkrak UMKM naik kelas dengan tumbuh eksponensial.
‘’Caranya kita bedah dari hulu ke hilir. Di mana persoalannya. Dibedah ekosistemnya. Kita selesaikan, apakah di hulu, di tengah atau di hilir. Lembaga keuangan dilibatkan, pakar dan ahlinya kita datangkan,’’ kata Ketua Umum IKA Unhas, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, saat berada di Sekretariat IKA Unhas, Jumat (3/02/23) sekaligus mengecek kesiapan panitia melaksanakan webinar.
Owner Tiran Group ini kembali menyampaikan bahwa untuk naik kelas, UMKM perlu tumbuh secara eksponensial. Harus terjadi lompatan pertumbuhan,’’ katanya.
Sore kemarin, Sekretariat IKA Unhas di Lt.3 AAS Building terbilang ramai karena kesibukan pengurus menyiapkan webinar dan kehadiran tamu dari UMKM (bu Ani dan Pak Arif), narasumber Yundhini Husni, dan Taufik Akbar, founder “Tokodaring LKPP BeliUMKM” yang akan melakukan MoU dengan IKA Unhas.
Saat ketum berada di Sekretariat, di situ ada Sekjen Yusran Jusuf, Direktur Eksekutif Salahuddin Alam, Ilham Rasyid, Suwardi Thahir, Ade irwan Saputra, M. Ruslan, Mursalim Chalink, Andi Amri, Suharman,Ahmad Basir, Saharuddin Ridwan, Ilham Red Corner dan sejumlah pengurus harian lainnya.
Seperti biasa jika ada waktu luang ngobrol santai dengan Ketua Andi Amran Sulaiman, banyak hal menarik yang disampaikan dan tak jarang pengurus terbahak bersama. juga tak lupa pria kelahiran Bone ini menyampaikan hal-hal kebaikan, mengajak kerja sosial dan menyadarkan tentang tujuan hidup. Cara penyampaiannya ringan dan segar dengan contoh-contohnya.
Penyampaian contoh-contoh inilah yang terkadang mengundang gelak tawa karena memberi kesadaran bahwa kita harus berkeja lebih giat dan harus keluar dari zona nyaman.
*MASALAH
Secara teknis, menurut ketua panitia Husba Phada, webinar akan diikuti 100 pelaku UMKM yang hadir di AAS Building dan 1.000 lainnya ikut secara daring. ‘’Kami juga mengundang pengurus wilayah yang berada di luar Makassar maupun pengurus IKA Unhas daerah dan fakultas untuk ikut secara daring,’’ kata Husba.
Ke 20 negara tujuan ekspor UMKM Sulsel yang ikut dalam seri webinar 1 adalah ke. USA. China Jepang Arab Saudi, Vietnam, Korea, Hongkong, Srilangka, Dumai, Turki, Jerman, Rusia, Brunei Darusalam, Qatar, Taiwan, Singapura, Kamboja, Malaysia, Lebanon, dan Australia.
Ke-100 pelaku UMKM yang ikut secara luring adalah mereka yang berstatus ekspor, pernah melakukan ekspor, dan punya pasar orientasi ekspor ke negara-negara tersebut.
Di dalam ekosistem UMKM, pelaku ini bertindak sebagai midleman, yang di dalam ekositemnya berada di tengah, antara pasar dan rantai pasok yang yang berada di hilir ((kaki-kaki) yang biasanya merupakan UMKM skala mikro atau perorangan.
Selain menjadi midleman atau eksportir sukses, para eksportir juga mengalami persoalan seperti Arif yang kemarin menemui panitia. Ia terpaksa menghentikan ekspor tongkol jagung ke Jepang karena perubahan sistem pengepakan (ball).
‘’Rupanya di Jepang tenaga kerja kasarnya tidak ada lagi. Sudah tua, sehingga angkut barang dilakukan dengan forklif dengan volume minimal 500 kg setiap ball. Alat untuk pengepresannya mahal, sekira Rp1,3 milyar,’’ kata Arief yang melakukan ekspor terakhir tahun 2021 lalu.
Pasar bonggol jagung yang sudah dicacah ke Jepang terbuka lebar. Di sana bonggol jagung ini digunakan sebagai wadah tumbuh bagi jamur, di mana Jepang merupakan penghasil jamur terbesar di dunia.
”Inilah yang kami coba jajaki lagi dengan Pengadaan mesin press yang sesuai standar negara tujuan ekspor,” ungkap Arif.
Sementara Ani yang juga bertamu sekaligus menyampaikan unek-uneknya. Ani yang memilki gudang pembuatan briket tempurung kelapa di Patene mengalami permasalahan karena aparat di lapangan yang birokrasi dan merepotkan.
Business Matching webinar seri 1 bakal dihadiri oleh penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, Wali Kota Gorontalo, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Gorontalo. PP IKA Unhas akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan platform digital “Tokodaring LKPP BeliUMKM”.
Platform digital BeliUMKM akan menjadi mitra IKA Unhas dalam melibatkan para pelaku UMKM alumni Unhas yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah, terutama di wilayah Sulsel dengan anggaran di bawah 200 juta rupiah.
Menurut Husba pelaku UMKM yang menjadi peserta Business Matching secara langsung (offline), merupakan hasil seleksi terhadap 300 UMKM yang hadir pada Temu Bisnis UMKM pada 28 Januari 2023 yang lalu.
Lebih jauh Husba menyampaikan bahwa unsur pemerintah Provinsi Sulsel, perwakilan dari Unhas dan tim kerja Business Matching IKA Unhas-AAS Foundation akan terus bekerja setelah webinar seri 1.
”UMKM yang telah melakukan ekspor produk akan didorong untuk meningkatkan usahanya melalui pembentukan ekosistem UMKM yang didukung oleh IKA Unhas dan AAS Foundation.
Sedangkan UMKM yang belum melakukan ekspor produk, namun memiliki potensi ekspor akan diberikan pendampingan agar dapat menembus pasar ekspor dalam waktu singkat.
PP IKA Unhas, seperti yang sering disampaikan Ketum bersama AAS Foundation berkomitmen memberi kontribusi signifikan dalam mendorong UMKM naik kelas dan tumbuh eksponensial, sehingga UMKM menjadi pilar ekonomi nasional yang mampu menghadapi resesi.
Dalam “Business Matching” Sabtu (402/22) ini, juga akan hadir unsur pemerintah Provinsi Sulsel, BUMN, dan pemangku kepentingan untuk memperkaya pemahaman tentang berbagai aspek pengelolaan UMKM. Bank BRI dan Bank BJB turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. (*)