90 Persen Penduduk Indonesia Terdaftar Kepesertaan JKN

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR — Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melonjak pesat.

Dari 133,4 juta jiwa pada tahun 2014 menjadi 248,7 juta jiwa pada 2022.Dengan angka itu, berarti sudah lebih dari 90 persen rakyat Indonesia yang telah terjamin Program JKN. Padahal di masa-masa awal beroperasi, BPJS Kesehatan sempat mengalami defisit.

“Hampir satu dekade, program JKN berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar dan mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam acara
Diskusi Publik Outlook 2023 yang digelar secara online, Senin 30 Januari.

Ia menjelaskan, di 2022.tercatat sebanyak 15,2 juta peserta memanfaatkan layanan skrining BPJS Kesehatan. Mulai dari skrining riwayat kesehatan, diabetes melitus, kanker serviks, hingga skrining payudara.

“Saat ini tak ada lagi istilah gagal bayar rumah sakit. Bahkan kami bisa membayar sebagian biaya klaim rumah sakit sebelum diverifikasi untuk menjaga cash flow, sehingga rumah sakit bisa optimal melayani pasien JKN,” sambungnya dalam kegiatan
yang diikuti seluruh kantor cabang BPJS Kesehatan se-Indonesia.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan menyebutkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan program JKN ke depan, yaitu terkait peningkatan kualitas pelayanan, memastikan iuran terjangkau, dan upaya mewujudkan UHC.

“Presiden (Joko Widodo,red) tidak menginginkan adanya kenaikan iuran hingga 2024, ini mungkin menjadi tantangan tersendiri untuk BPJS Kesehatan,” ujar Abetnego.

Kepala Bidang SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, Sandi mengatakan, jelang satu dekade BPJS Kesehatan, khususnya Cabang Mamuju terus berbenah dan berupaya, agar manfaat dari program JKN bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

“Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan kerjasama dengan Faskes (Fasilitas Kesehatan,red), baik tingkat pertama maupun rumah sakit, agar pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal dan mudah dijangkau,” kata Sandi.

Sandi mengungkapkan, untuk memaksimalkan layanan kesehatan hingga ke pelosok, BPJS Kesehatan Cabang Mamuju juga melakukan Mobile Customer Service, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang sulit mengakses informasi.

“Alhamdulillah, sejauh ini pemerintah daerah baik itu kabupaten maupun provinsi Sulbar juga telah berperan dengan baik, terbukti dengan pencapaian UHC yang diraih Sulbar,” tandas Sandi. (m5/jaf)

  • Bagikan