MAMUJU, RADAR SULBAR – Bukan rahasia lagi jika Pelabuhan Belang-Belang, di Kecamatan Kalukku, Mamuju, menjadi salah satu pelabuhan bongkar muat terbaik di Sulbar. Bukan tidak mungkin pelabuhan ini bisa menjadi pintu laut Sulbar.
Secara geografis, Pelabuhan Belang-Belang menjadi salah satu pelabuhan paling strategis di Sulbar.
Pelabuhan dengan tiga dermaga tersebut memiliki Breakwater atau pemecah ombak dari alam, yakni Pulau Taimanu.
Breakwater berfungsi melindungi kapal dan pelabuhan dari gangguan gelombang. Sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi kapal-kapal yang hendak bersandar di dermaga. Hanya saja dalam pengembangannya Pelabuhan Belang-Belang terkendala beberapa hal.
“Sebagian lahan milik pelabuhan yang telah bersertifikat dikuasai warga sekitar. Tidak hanya itu, kondisi alur yang sempit sehingga kapal yang dapat masuk di pelabuhan maksimal 12.000 DWT atau panjang 120 meter,” kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Belang-Belang, Ali Imron, Senin 23 Januari.
Selain itu, kata dia, persoalan administrasi yang belum selesai. Yakni pihak pelabuhan belum memperoleh rekomendasi terkait kesesuaian RT/RW dari Pemkab Mamuju dan Pemprov Sulbar.
“Akibatnya RIP (Rencana Induk Pelabuhan) Belang-Belang belum memperoleh penetapan dari Kementerian Perhubungan,” tuturnya.
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik menuturkan, telah berkoordinasi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk mendesain Pelabuhan Belang-Belang sebagai bagian dari kawasan industri.
“Kita butuh desain itu, sehingga kita bisa menawarkan Pelabuhan Belang-Belang ke beberapa investor. Alhamdulillah, PII akan menyiapkan desainnya,” jelas Akmal.
Dirjen Otda Kemendagri, itu, mengaku, tak meragukan potensi yang dimiliki Pelabuhan Belang-Belang. Apalagi selama ini pelabuhan tersebut telah memfasilitasi bongkar muat berbagai komoditas pertanian Sulbar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PII, Bambang Goeritno menerangkan, penting kiranya bahwa Pelabuhan Belang-Belang memiliki Bea Cukai. Sehingga pergerakan barang tercatat dengan baik dan menjadi pemasukan bagi Sulbar.
“Pelabuhan ini punya potensi yang bagus. Utamanya kedalaman laut yang memadai sehingga bisa disandari kapal-kapal bertonase besar. Hanya manuver kapal yang sedikit terkendala. Sarana dan prasarana juga mesti ditingkatkan. Termasuk dermaga yang mesti diperpanjang,” jelasnya.
Menurutnya, banyak hal-hal lain yang bisa dikerjasamakan antara PII dengan Pemprov Sulbar. PII punya banyak bidang-bidang yang bisa mendukung pertumbuhan di Sulbar. (ajs)