MAMUJU, RADAR SULBAR – Pembangunan kembali Kantor Gubernur Sulbar terus dikebut. Hingga bulan ketiga pengerjaan, progresnya masih di angka 22,96 persen.
PT Brantas Abipraya, selaku perusahaan yang mengerjakan proyek senilai Rp 109 miliar itu, diberi waktu hingga Juni 2023, untuk menyelesaikan Kantor Gubernur Sulbar, yang ambruk akibat gempa Januari 2021, lalu.
“Pembangunannya sudah masuk bulan ketiga dan sudah mencapai angka ke 22,96 persen dan targetnya akan rampung bulan Juni 2023 ini,” kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris, saat meninjau langsung pembangunan Kantor Gubernur Sulbar, Kamis 19 Januari.
Ia ingin memastikan sejauh mana progres pembangunan Kantor Gubernur Sulbar, yang telah menjadi salah satu ikon Sulbar. Idris berharap, kantor tersebut dapat memenuhi kriteria. Segala standar yang berhubungan dengan keselamatan mesti diperhatikan.
Selain itu, dia menekankan, bangunan tersebut harus tahan dari bencana alam. Utamanya gempa bumi. Konstruksi bangunan mesti didesain agar menjadi perkantoran yang nyaman dan aman. Sekaligus menjadi model tempat belajar untuk membangun infrastruktur.
“Poin pentingnya kita akan berkantor lebih aman. Yah kalau goncangan 6,7 magnitudo, insya Allah kita masih aman-aman,” ujarnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulbar, Baskoro Elmiawan mengatakan, proyek tersebut merupakan tindak lanjut dari proyek pemulihan atas sejumlah bangunan milik daerah terdampak akibat gempa bumi di Sulbar.
“Terima kasih atas kepercayaan Pemprov Sulbar. Semoga proses pengerjaan ini dapat berjalan lancar,” tuturnya.
Project Manager PT Brantas Abipraya, Danang Wicaksana, menuturkan pondasi yang akan digunakan adalah jenis Pondasi Bore Pile atau pondasi dalam yang umum digunakan pada bangunan vertikal dengan lapisan lantai yang jumlahnya cukup banyak.
Pondasi Bore Pile banyak digunakan pada konstruksi bangunan yang berlokasi di kawasan padat penduduk karena dianggap efektif dan tidak menyebabkan pergerakan tanah yang besar.
“Kita juga akan terlebih dahulu memulai pengerjaan pondasi berukuran diameter 80,” sebutnya.
Danang menjelaskan, bangunan baru Kantor Gubernur Sulbar didesain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menggunakan desain terbaru anti gempa.
“Nantinya bangunan ini memiliki tiga lantai. Ornamen-ornamen tradisional juga akan diterapkan dalam bangunan ini. Termasuk akan ramah lingkungan,” tandasnya Danang. (ajs/mkb)