RADAR SULBAR – Pada awal 2023, Real Madrid langsung bertarung dengan seteru abadinya, FC Barcelona, di final Supercopa de Espana 2022–2023.
El Clasico edisi ke-285 tersebut akan berlangsung di King Fadh International Stadium dini hari nanti (16/1) (siaran langsung RCTI/RCTI+ pukul 02.00 WIB).
Kondisi kedua tim juga sedang on fire. Di La Liga, Barca dan Real berada di dua posisi teratas dengan margin tiga poin saja dari 16 jornada. Barca memimpin klasemen dengan 41 poin. Real menguntit dengan 38 poin.
Soal produktivitas, Los Merengues –julukan Real– tercatat sebagai tim tertajam di La Liga dengan 36 gol. Barca di posisi kedua dengan 35 gol.
Nah, performa striker utama dari dua tim juga sedang menanjak. Karim Benzema bersama Real sudah mengemas 10 gol dan 1 umpan gol dari 15 laga di semua ajang.
Robert Lewandowski, yang notabene debutan, sedikit lebih baik dengan 19 gol dan 4 umpan gol dari 21 laga di semua ajang.
Namun, motivasi Blaugrana –julukan Barca– sedikit lebih besar. Apalagi sejak Copa del Rey dua musim lalu mereka tak pernah lagi mengangkat trofi.
Kondisi Real musim ini lebih baik setelah memenangi Piala Super Eropa usai mengalahkan Eintracht Frankfurt 2-0 (11/8/2022).
“Aku rasa intensitas permainan yang tinggi bukan satu-satunya faktor untuk menang (dini hari nanti, Red). Untuk mengalahkan Barca, Anda harus mendekati sempurna,” papar entrenador Real Carlo Ancelotti kepada Marca.
”Mulai dari pertahanan, penyerangan, serangan balik, mengolah bola, hingga keluar dalam pressing ketat,” tambah pelatih yang sudah memberikan dua trofi Liga Champions buat Real itu.
Sementara itu, entrenador Barca Xavi Hernandez memberikan apresiasi buat skuad Real era Ancelotti tersebut.
“Secara psikis, Real lebih baik lantaran memainkan banyak final (dalam beberapa musim terakhir, Red). Mereka terbiasa dalam tekanan,” ucap Xavi kepada Sport.
“Tetapi, ambisi kami tak kalah besarnya untuk memenangi gelar pertama (musim ini, Red),” lanjut Xavi yang membidik trofi pertama sejak melatih per November 2021.
Banyak pandit sepak bola yang memprediksi final Supercopa de Espana dini hari nanti berujung adu penalti. Alias tak selesai dalam 90 menit.
Patut diingat, belum ada El Clasico di ajang aktif yang berakhir dengan babak tos-tosan. Baik itu di Copa del Rey atau Liga Champions.
Kali terakhir skenario tersebut terjadi pada second leg perempat final Copa de la Liga musim 1984–1985.
Kala itu, Real menang dengan skor 4-1. Nah, Copa de la Liga sudah gulung tikar sejak 1986 atau hanya empat musim sejak digelar. Dari empat edisi, Barca mendominasi dengan dua kali jadi juara.
Perjalanan Real dan Barca melaju ke final kali ini juga dilewati via babak tos-tosan. Real lebih dulu dengan mengalahkan Valencia CF 4-3 pada Kamis (12/1), sedangkan FCB mengalahkan Real Betis 4-2 sehari berselang.
Keberhasilan Real dan Barca pada semifinal juga mirip. Semua eksekutor mereka sama-sama berhasil menjalankan tugas dengan baik. Sedikit perbedaan di penjaga gawang.
Ketika Thibaut Courtois menggagalkan satu penendang Valencia CF, Marc-Andre terus Stegen mementahkan dua eksekutor Betis. (jpg)