Huawei Bikin Paten Baru, Cek Infeksi Pernapasan Via Oksigen Darah

  • Bagikan
Ilustrasi: Fitur pemantau oksigen dalam darah belakangan mulai banyak hadir di perangkat wearable. (Medpage Today)

RADAR SULBAR – Raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, dikabarkan telah mengajukan paten baru untuk teknologi yang akan datang. Yang dipatenkan adalah teknologi yang dapat mengidentifikasi infeksi pernapasan dengan mengukur kadar oksigen dalam darah atau Sp02.

Berdasarkan kadar oksigen dalam darah, teknik ini diklaim dapat mendeteksi adanya infeksi sistem pernapasan. Menurut ringkasan paten yang terungkap, metode penerapan aplikasi ini menyediakan deteksi dan peralatan terkait yang digunakan dengan peralatan elektronik pertama agar berfungsi dengan baik.

Dilansir dari ITHome, teknologi ini juga dikatakan menyediakan operasi pengujian yang berbeda termasuk dalam metode pengujian. Pendekatan ini terdiri dari langkah-langkah seperti menguji operasi pertama, merespons operasi pertama, dan mengirim ke peralatan elektronik kedua berdasarkan informasi pertama dan menerima informasi parameter fisiologis yang diberikan oleh perangkat elektronik kedua.

Ketika informasi parameter fisiologis ditentukan untuk memenuhi kondisi yang telah ditetapkan perangkat yang mengenakan teknologi ini kemudian akan mendapat informasi audio, menentukan informasi fisiologis pertama berdasarkan informasi parameter fisiologis dan informasi audio dan menampilkan informasi fisiologis pertama.

Saturasi oksigen darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, detak jantung, dan parameter fisiologis lainnya adalah contoh data. Program ini juga memungkinkan pengguna untuk dengan cepat mendeteksi risiko infeksi pada sistem pernapasan sekaligus memastikan keakuratan temuan pengujian dan konsumsi daya peralatan yang rendah.

Di pasaran saat ini sendiri diketahui sudah ada berbagai jam tangan pintar yang menggunakan sensor untuk menguji kadar oksigen dalam darah. Namun untuk kasus deteksi infeksi pernapasan, hal ini belum ada.

Akan menarik untuk melihat bagaimana teknologi ini bekerja setelah memasuki pasar. Apakah itu dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya, atau akankah kita melihat tag “Jangan gunakan informasi untuk tujuan medis!” sekali lagi atau tidak.

Meski demikian, paten teknologi ini merupakan terobosan baru. Mari kita lihat apakah Huawei dapat membawa paten ini ke produk nyata ke pasar atau hanya akan menjadi paten yang gagal karena sudah ada ribuan paten dari berbagai merek, tetapi tidak semuanya debut di pasar nyata. (jpg)

  • Bagikan