MAMUJU, RADARSULBAR — Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sulbar (DJPb) Sulbar kembali merilis kondisi fiskal daerah Sulbar per 30 November 2022, melalui Press Conference, Kamis 29 Desember 2022.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulbar Bekti Wicaksono menyampaikan, perekonomian daerah dilihat dari beberapa faktor, salahsatunya perkembangan inflasi.
Adapun inflasi Sulbar mengalami kenaikan dari 5,26 pada Oktober menjadi 5,36 pada November 2022. Sektor perlengkapan dan peralatan, angkutan udara, dan minyak goreng, menjadi penyumbang besar.
Ia pun berharap inflasi Sulbar hingga akhir tahun tetap terkendali dan menjadi 10 besar terendah di Indonesia.
“Jika inflasi 10 besar terdenah akanmendapatkan tambahan DID,” pungkasnya.
Dari sisi Nilai Tukar Petani (NTP) juga meningkat dari 116,66 per Oktober menjadi 121,55 per November. Hal kni membawa dampak positif bagi petani. Sementara Nilai Tukar Nelayan pada November di angka 105,18, menurun dari bulan sebelumnya, meski begitu masih di atas dari NTN Nasional. (jaf)