MAKASSAR, RADARSULBAR — Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) telah berkontribusi pada setiap sektor, baik pada kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Karenanya Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman mengapresiasi Pengurus IKA Unhas, pada Rapat Pleno 1 IKA UNHAS, Senin 26 Desember 2022.
Ia menyampaikan beberapa kegiatan yang telah sukses dijalankan, seperti penyaluran bantuan bencana alam di Cianjur, korban banjir Kalimantan Tengah, kemudian Palu, kebakaran di Makassar, dan Bakti Sosial di Bone dan Sulbar.
“Kami bangga dengan IKA UNHAS karena tidak pernah tertinggal mengambil bagian, apakah itu atas nama IKA UNHAS atau individu. Gaungnya sampai ke beberapa menteri. Kami bangga dan berterima kasih,’’ ujar Andi Amran Sulaiman.
Selanjutnya Andi Amran meminta seluruh alumni untuk mempersiapkan dalam merencanakan program kerja 2023, utamanya dalam kegiatan kemanusiaan, termasuk kesejahteraan alumni.
Owner Tiran Group, berharap kedepan sektor-sektor produktif lebih digerakkan agar mampu mendorong kerja-kerja sosial makin besar. Jelasnya fokus pada action.
“Program kita sudah bagus tapi perlu action, tanpa action program kita akan sia-sia dan hanya mimpi,” ungkapnya.
“Satu hal yang saya titipkan untuk pengurus adanya data base alumni. Kita perlu membangun data base alumni bekerja sama dengan UNHAS sehinga data alumni kita tertata dengan baik sehingga mudah berkolaborasi antara satu dengan lainnya,” harap Ketua Umum.
Berlangsungnya Rapat Pleno 1 IKA UNHAS ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Prof. Yusran Jusuf didampingi Ketua Harian II Prof. Nasrun Massi dan Bendahara Umum Prof. Murtir Jeddawi. Rapat diikuti pengurus semua tingkatan baik secara langsung maupun melalui zoom.
Menurutnya Andi Amran, rapat tersebut menjadi golden momentum untuk menggerakkan alumni agar beresonansi, sehingga program IKA menjadi legacy.
Selain evaluasi dan rancangan program kerja 2023, raker juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, pengembangan dan koordinasi sehingga IKA UNHAS mampu bersinergi dengan semua elemen.
Rencana program masing-masing Waketum secara umum mengarah pada sektor produktif, misalnya pembibitan jagung, pemanfaatan aset pemerintah yang ‘’mangkrak’’, seperti cool storage, dan lahan.
Dr Hasrullah mengusulkan sekolah politik untuk mendidik alumni yang akan terjun ke dunia politik maupun yang sedang berada di legislatif dan pemerintahan. Sekolah politik ini akan melengkapi keberadaan Institut Bisnis dan Profesi (IBP) yang yang sudah ada.
Menyangkut kepengurusan, Raker juga memutuskan untuk tidak boleh rangkap jabatan dan tidak ada lembaga otonom di luar yang dibentuk atau disetujui Pengurus Pusat. (*)