JAKARTA, RADAR SULBAR – Distribusi pangan yang meningkat saat Natal dan tahun baru (Nataru) dipantau ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tujuannya, memastikan pangan olahan yang dijual telah memiliki izin edar, tidak rusak, dan tidak kedaluwarsa.
Selama 1–21 Desember, petugas BPOM telah memeriksa 2.428 sarana peredaran pangan olahan. Terdiri atas 1.929 ritel, 437 gudang distributor, 16 gudang e-commerce, dan 46 gudang importir.
Hasilnya, ditemukan 769 tempat yang menjual produk rusak dan tanpa izin edar. Kemudian, di 730 penjual ritel, 37 gudang distributor, dan 2 gudang importir ditemukan pangan rusak. Sementara dari patroli siber, ditemukan 2.477 tautan yang menjual pangan olahan tanpa izin edar.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Rita Endang menyatakan, lembaganya menemukan 66.113 pieces produk tidak memenuhi ketentuan (TMK). Antara lain karena kedaluwarsa, tanpa izin edar, dan rusak. Jika diuangkan, nilainya mencapai Rp 666,9 juta. ”Sebagian besar atau 86,17 persen produk TMK ditemukan di sarana ritel,” ujarnya kemarin (26/12).
Makanan TMK itu meliputi produk dalam negeri dan impor. Beberapa di antaranya produk yang sebelumnya pernah diamankan. Contohnya, kopi untuk meningkatkan stamina laki-laki. Produk yang ditemukan BPOM kali ini tak hanya berasal dari penjualan konvensional, tapi juga penjualan online atau lewat e-commerce.
Khusus penjualan lewat internet, BPOM tak punya taring. Hal itu diakui Kepala BPOM Penny K. Lukito pada kesempatan yang sama. Menurut Penny, lembaganya hanya bisa meminta untuk take down link penjualan. Lalu, penjualnya hanya dikenai sanksi administratif. ”Mati satu tumbuh seribu,” keluh Penny. Artinya, saat satu link dihapus, akan muncul link lain.
Sejauh ini undang-undang yang bisa menjerat adalah UU ITE. Namun, kewenangannya ada di Kemenkominfo. ”Terkait sanksi hukum, kelihatannya kita tidak berdaya dengan (penjualan) online. Hanya bisa take down,” keluh Penny.
Penny mengakui selama ini tak ada efek jera. Buktinya, tiap ada operasi, ada saja temuan. ”Silakan jual pangan dan obat di online, tapi penuhi standar dan izinnya,” ujarnya. Dia hanya berharap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengawasan Obat yang masih seret di DPR segera disahkan. Itu bisa menjadi senjata BPOM untuk melindungi masyarakat. ”Jangan sampai kita tidak berdaya terkait dengan pelanggaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Polri memastikan perayaan Natal 2022 berjalan lancar. Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, kegiatan ibadah di 41.704 gereja se-Indonesia terlaksana dengan baik. ”Karena sudah ditempatkan 100.218 personel dari satgas preventif,” ujarnya.
Pada masa mudik Natal 2022, terdapat peningkatan arus lalu lintas rata-rata 17,6 persen. Misalnya ke arah Cirebon, Bandung, Ciawi, dan Merak. Yang menjadi perhatian adalah jumlah kecelakaan dalam Operasi Lilin hingga kemarin (26/12) mencapai 459 kejadian. Kecelakaan kendaraan tertinggi terjadi di Jawa Timur dengan 269 kejadian.
“Diimbau masyarakat lebih waspada karena peningkatan curah hujan,” tuturnya.
Pada kesempatan lain, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, beberapa objek wisata dan belanja di sentra kreatif menunjukkan tren positif di masa libur Natal.
“Harapannya, wisatawan melihat cuaca dan antisipasi keselamatan,” katanya saat ditemui di Istana Negara. Event akhir tahun sudah boleh diselenggarakan. Sandi mengingatkan agar protokol kesehatan tetap diterapkan. (jpg)