MAMUJU, RADAR SULBAR — Tingkat Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) di Sulbar masih sangat rendah, yakni 66,92 poin. Dari 34 provinsi di Indonesia, Sulbar menduduki posisi ke 33. Capaian IPM Sulbar merupakan cerminan dari kondisi pendidikan yang ada di Sulbar. Hal tersebut juga sejalan dengan tingginya angka perkawinan anak, stunting dan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Sulbar.
“Ada sekira 35 persen anak usia 16 sampai 18 tahun tidak sekolah, angka-angka tersebut menunjukkan mutu pendidikan di Sulbar memprihatinkan,” kata Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulbar, Haksan Darwangsa, saat melakukan silaturahmi dengan media, di Kantor Radar Sulbar, Kamis 22 Desember.
Ia mengungkapkan, untuk mengatasi mutu pendidikan, butuh kerjasama lintas sektoral. Selain itu, alokasi penganggaran pendidikan juga perlu dimaksimalkan. Menurutnya, Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) sudah mengatur Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN untuk setiap daerah, untuk itu perlu pengawalan anggaran, agar dana pendidikan bisa tepat sasaran.
“Saat ini, pasca gempa bumi yang lalu, masih banyak anak-anak belajar di tenda darurat, belum memiliki ruang belajar yang nyaman. Harapan kami dana ini bisa dialokasikan kesana, karena ini kondisi darurat,” ujar Haksan.
Ia mengungkapkan, BPMP Sulbar akan melakukan advokasi, mengawal dan melakukan pendampingan ke pemerintah daerah, dalam rangka optimalisasi terhadap anggaran khususnya di sektor pendidikan.
“Dari hasil evaluasi kami, masih kecil komitmen daerah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan, sesuai dengan Permenkeu yang berlaku,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, lanjut Haksan, media juga memiliki peran penting, salah satunya sebagai alat komunikasi, yang menjadi ruang untuk mengedukasi masyarakat dan mengawal kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah.
“Kami harap, Radar Sulbar juga bisa ikut serta dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya di bidang pendidikan, melalui informasi-informasi yang disajikan,” ucap Haksan.
Direktur Radar Sulbar, Muhammad Sholihin mengatakan, salah satu fungsi media adalah mengedukasi pembaca. Selain itu, media juga bisa merubah pola pikir pembaca melalui issue framing yang diolah dengan baik dan berimbang.
“Radar Sulbar selalu siap mendukung BPMP Sulbar dalam mengawal isu di sektor pendidikan, karena beberapa isu seperti stunting dan perkawinan anak, itu semua berkaitan dengan pendidikan,” singkatnya. (m5/mkb)