MAMUJU, RADARSULBAR — Lima agenda prioritas dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi perempuan.
Pertama meningkatkan pemberdayaan kewiraswastaan perempuan prespektif gender. Kedua, Meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Ketiga, Menindak kekerasan perempuan dan anak, Keempat menurunkan pekerja anak, Kelima pencegahan perkawinan anak.
Hal ini disampaikan Ketua TP-PKK Sulbar Yulia Zubir Akmal pada peringatan Hari Ibu ke 94, dihadiri seluruh organisasi perempuan, berlangsung di Graha Sandeq, Senin 19 Desember 2022.
Karenanya ia berharap momen peringatan Hari Ibu menjadi ruang silaturahmi, evaluasi sekaligus dalam menentukan langkah yang akan dilakukan kedepan.
“Mari organisasi perempuan hari ini kita mengintropeksi diri untuk melakukan yang lebih baik lagi kedepan,” ujar Yulia.
Ia menjelaskan, kasus stunting, bayi lahir kurang gizi, anak putus sekolah hingga kasus buta aksara menjadi tolak ukur masih banyaknya masalah yang dihadapi ibu-ibu dalam memberikan kehidupan sehari hari bagi anaknya.
Karenanya melalui momen Peringatan Hari Ibu dengan tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” ia mengajak seluruh organisasi perempuan
lebih banyak menambah wawasan dan menjadi sosok tauladan.
“Perempuan diharapkan dapat menjadi inovator pembangunan,” ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, kuncinya adalah data, oleh karena itu Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik terus mendorong tuntasnya program Data Desa Presisi di seluruh desa di Sulbar.
Dijelaskan, Sulbar dengan Sumber daya dan SDM terbatas maka perlu menentukan skala prioritas.
“Kuta harus mulai dari lingkungan kita sendiri. Sementara kita cari CSR untuk mengupayakan hal itu. Ini bukan kesalahan OPD tetapi belum adanya data,” ungkapnya. (*)