JAKARTA, RADAR SULBAR – Pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir menempati posisi pertama pilihan pembaca situs berita detik.com dalam program The Matchmaker untuk menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Tak hanya itu, Erick Thohir yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN juga berada di peringkat pertama calon wakil presiden favorit para detikers, sebutan bagi pembaca detik.com, dalam survei yang berlangsung pada 1-8 Desember 2022.
Nama-nama tokoh yang ada di polling The Matchmaker disaring dari hasil berbagai survei lembaga ternama di Indonesia, di antaranya adalah Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Charta Politika, Litbang Kompas, dan sejumlah survei lainnya.
Dalam The Matchmaker yang bergulir di awal Desember itu, sebanyak 1.954 pembaca berpartisipasi memilih capres dan cawapres favorit.
Pasangan Ganjar-Erick yang mendapat 836 suara, berada jauh melebihi di atas dua pasangan lainnya, Prabowo Subianto-Ganjar, 158 suara dan Ganjar-Ridwan Kamil dengan 146 suara.
Ganjar yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah juga menempati posisi pertama Top 5 Capres favorit dengan dukungan suara sebanyak, 1.261.
Sementara Erick Thohir menduduki posisi teratas Top 5 Cawapres dengan jumlah, 871 suara.
Di posisi capres, Ganjar melampaui calon-calon lainnya, yakni Anies Baswedan, 298 suara, Prabowo Subianto (247), Erick Thohir (41), dan Ridwan Kamis (28).
Sementara untuk posisi cawapres, Erick berjaya mengatasi para kandidat lainnya, yakni Ridwan (258), Ganjar (223), Prabowo (96), dan Agus Harimurti (87).
Di mata Hotman Siahaan, sosiolog yang juga pengamat politik dari Unair, duet Ganjar-Erick yang terus mendapat dukungan dari bebagai kalangan untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden disebabkan karena Ganjar adalah tipe solidarity makers, punya basis massa besar dan kuat di akar rumput.
Sementara Erick merupakan seorang administrator dan eksekutor dengan keterampilan mengurus BUMN sehingga mampu mencapai prestasi yang positif.
“Ini merupakan pasangan yang sangat menarik dan serasi saling isi apalagi Ganjar juga memiliki sense humor yang cukup tinggi, karena itu saya yakin dia memiliki kemampuan solidarity maker, sedangkan kapasitas Erick sebagai administrator dan manajemen eksekusi program tidak perlu diragukan lagi,” jelas Hotman.
Seperti halnya yang digambarkan seorang ahli Indonesia dari Australia bernama Herbert Feith, Hotman membayangkan pemerintahan di masa lalu ketika Indonesia pernah memiliki Presiden Soekarno dan Wapres M Hatta, yang keduanya saling mengisi dengan keahliannya masing-masing.
“Dulu Indonesia memiliki Soekarno seorang solidarity maker, sedangkan Hatta itu seorang administrator maker, nah saya melihat dalam teori tersebut ada pada sosok Ganjar dan Erick,” ujarnya.
Hotman menambahkan kemampuan administrasi yang ada pada Erick Thohir dan pengalaman sebagai seorang pengusaha, ditambah Ganjar sebagai seorang politisi PDIP dengan massa yang luas dan sebagai solidarity maker merupakan pasangan yang menarik dan terbaik. (jpnn)