RADAR SULBAR – Spanyol benar-benar kewalahan saat menghadapi Maroko di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Taktik parkir bus Maroko tak memberikan celah menembak untuk Spanyol.
Bola hanya bergulir di depan garis pertahanan Maroko. Tak ada yang bisa masuk atau lolos dari pengawalanan Singa Atlas.
Skor kacamata bertahan hingga dua kali babak tambahan. Adu penalti merupakan cara yang diambil untuk menentukan pemenang di laga itu.
Skuat Spanyol terlihat sudah kelelahan. Mereka tak fokus lagi menghadapi drama itu. Gelandang Spanyol Sergio Busquets menyebut Maroko sangat kejam karena menyingkirkan juara dunia 2010 itu melalui drama adu penalti.
“Adu penalti ini adalah cara yang paling kejam untuk menyingkirkan Spanyol,” kata Busquets, dikutip Antara dari AFP.
Dia mengaku bermain melawan Maroko sangat sulit. Skuat Spanyol sudah mencoba membuat pemain Maroko lelah.
Mereka memang berhasil, pemain Maroko banyak yang cedera. Ruang juga sukses dibuka meski memakan waktu lama.
Sayangnya, penyelesaian akhir menjadi momok sehingga drama berlanjut ke adu penalti. Kekalahan seperti ini bukan yang pertama bagi Spanyol.
Saat menghadapi Italia di semifinal Euro 2020, langkah Spanyol juga dijegal drama adu penalti. Busquets berharap pemain muda Spanyol menjadikan hal ini sebagai pengalaman.
“Laga ini merupakan malam yang sulit. Spanyol harus bangkit dan menjadikan ini sebagai pengalaman. Ada banyak pemain muda yang akan membantu,” tutupnya. (ps/jpg)
