Dirgahayu Korpri ke 51 Tahun, Wujudkan Birokrasi Yang Kolaboratif dan Berdaya Saing

  • Bagikan

MAMUJU, RADARSULBAR — Sekprov Sulbar Muhammad Idris berharap Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Provinsi Sulawesi Barat mengubah cara berpikir guna mewujudkan Korpri yang Kolaboratif dan Berdaya Saing.

Hal itu disampaikan pada Upacara dan acara Talkshow dalam rangka HUT Korpri ke 51 Tahun, Selasa 29 November 2022.

Selakua Ketua Dewan Pengurus Korpri Sulbar, Idris juga menekankan terkait Nilai BerAKHLAK yang harus menjadi pegangan bagi setiap Korpri. Yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, sebagaimana tema HUT Korpri tahun ini, “Korpri melayani berkontribusi dan berinovasi untuk negeri,”

“ASN bukan orang yang harus dilayani tetapi melayani seluruh lapisan masyarakat hendaknya melayani dengan iklas. Perkuat kerja sama dengan setiap komponen bangsa,” ujar Idris.

Dia pun meminta agar Korpri Sulbar tetap solid sebagai organisasi dalam kedinasan sehingg aspirasi ASN dapat ditampung dan disalurkan secara proporsional dan profesional.

Pelaksanaan HUT Korpri dilanjutkan dengan Talkshow Korpri Sulbar, dengan tema Mewujudkan Brokorasi yang Kolaboratif dan Berdaya Saing. Telah hadir pembicara Dr. Syarkawi Rauf selaku dosen Ekonomi dan Bisnis Unhas dan Ketua DP Korpri Sulbar Muhammad Idris.

Sarkawi Rauf mengatakan persoalan utama birokrasi adalah Sumber Daya Manusia dan Kesenjagang Digital. Karenanya Komisaris Utaman PTPN IX ini berharap birokrasi di Sulbar dapat mengambil langkah strategis menyelesaikan permasalaahan tersebut.

Penting pula agar ASN mempersiapkan menghadapi ancaman krisis global, itu penting diketahui birokrasi di daerah, sebab berkaitan dengan refocusing anggaran.

“Potensi lain, Jumlah anak putus sekolah tambah banyak, sementara pendidikan dan kesehatan adalah sektor paling prioritas,” ungkapnya.

Materi lainnya adalah tentang leadership. Menurutnya daerah memerlukan kepemimpinan yang kuat.

“Leader ship itu semakin tinggi levelnya semakin besar ketergantunganya dengan banyak orang, sehingga leader harus mampu bekerja kolaboratif,” pungkasnya. (jaf)

  • Bagikan